Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona, Moody's Terbitkan Alarm bagi Industri Keuangan

Pemerintah diminta membuat stimulus fiskal hingga pelonggaran kebijakan moneter untuk melindungi industri maupun peminjam
Kondisi jalanan sepi pasca menyebarnya virus corona di Shanghai, China. Bloomberg/Qilai Shen
Kondisi jalanan sepi pasca menyebarnya virus corona di Shanghai, China. Bloomberg/Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - Moody's Investors Service mengingatkan bahwa wabah virus korona yang bermula dari Wuhan, China akan merusak kualitas aset dan profitabilitas bank-bank Asia Pasifik. Dampak terbesar akan dirasakan oleh perbankan di China.

Penurunan kualitas kredit ini merupakan dampak lanjutan akibat melambatnya pertumbuhan sejumlah sektor ekonomi akibat pembatasan pergerakan barang dan jasa. Akibatnya masalah kredit di beberapa industri dan volatilitas di pasar komoditas dan keuangan tercipta.

"Jika wabah meningkat dan gangguan yang berasal dari itu [wabah virus corona] menjadi tidak terhindar dalam beberapa bulan ke depan. Kami memperkirakan dampak negatif pada bank-bank di Asia Pasifik," kata Eugene Tarzimanov, Wakil Presiden dan Senior Credit Officer Moody, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (12/2/2020).

Dia menambahkan, wabah virus corona menjadi tekanan tambahan bagi perbankan yang menjalankan operasinya di Asia Pasifik. Pasalnya wilayah ini tengah bergulat dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan akhirnya membuat permintaan kredit yang melambat. Saat yang sama kebijakan bank sentral menurunkan suku bunga membuat potensi laba tergerus.

Moody's memperkirakan sektor pembiayaan paling terdampak dari wabah virus corona adalah bisnis perjalanan dan pariwisata, konsumsi swasta, rantai pasok, komoditas, properti dan pasar keuangan.

Moody's pun berharap pemerintah maupun regulator keuangan mengambil langkah-langkah akomodatif guna mendukung ekonomi mereka terhindar dari gangguan wabah.

Insentif yang dapat diberikan antara lain, stimulus fiskal, pelonggaran kebijakan moneter, penyedeharnaan kebijakan makroprudensial, serta dukungan langsung kepada pelaku usaha terdampak .  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper