Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Imbau Negara Lain Ikuti Langkah Fed

Menurut Sri Mulyani, langkah kebijakan yang terkoordinasi dan tersinkronisasi diperlukan dalam menghadapi tekanan ekonomi di tengah wabah virus corona.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) didampingi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kiri), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), dan Ketua Dewan Komisiomer Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah memberikan pemaparan dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Rabu (22/1).Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) didampingi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kiri), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), dan Ketua Dewan Komisiomer Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah memberikan pemaparan dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Rabu (22/1).Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menghimbau agar negara lain untuk mengikuti langkah Federal Reserve dalam merespon ancaman ekonomi dari penyebaran virus corona.

Selain itu, langkah ini juga untuk memenuhi kebutuhan akan kebijakan yang lebih beragam dalam mengatasi masalah ekonomi.

"Kami membutuhkan respons kebijakan yang tersinkronisasi dan terkoordinasi - moneter, fiskal, perdagangan dan investasi - untuk mengatasi pelemahan pertumbuhan karena pandemi oleh sejumlah negara besar," kata Sri Mulyani seperti dilansir Bloomberg, Rabu (4/3/2020).

Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps). Ini merupakan pemangkasan suku bunga pertama sejak 2008. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menegaskan pihaknya tidak ada rencana untuk melakukan rapat darurat terkait dengan suku bunga.

Namun, BI menekankan langkah-langkah yang sudah diambil sebelumnya untuk mendongrak likuiditas. Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menuturkan bank sentral akan tetap berada di pasar untuk mengatasi volatilitas kurs.

"Kami tidak ingin melihat pergerakan yang terlalu besar, kami ingin memperhalus pergerakan rupiah," ujar Destry.

Dalam RDG bulan lalu, BI telah memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen. Untuk mendorong transmisi penurunan suku bunga ke perbankan, BI dan OJK serta pemerintah akan melakukan pertemuan dengan perbankan pagi ini, Kamis (05/03/2020).

"Kemarin kita bicara soal bagaimana tata cara kredit/klasifikasi kredit. Kami akan ketemu dengan OJK dan perbankan, bagaimana penurunan suku bunga di perbankan karena suku bunga turun," ujar Perry, Rabu (5/3/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper