Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2019, BTPN Syariah (BTPS) Tebar Dividen Rp347 Miliar

Total pembagian dividen tunai sebesar Rp347 miliar atau sebesar Rp45 per unit saham. Nilai itu setara dengan 25 persen dari laba bersih tahun buku 2019. Adapun, total laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp1.400 miliar, tumbuh sebesar 45,0 persen secara year on year (yoy). 
Pejalan kaki melintas di dekat logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. di Jakarta, Selasa (16/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pejalan kaki melintas di dekat logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. di Jakarta, Selasa (16/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk. memutuskan untuk membagikan dividen dari hasil laba usaha tahun 2019 kepada para pemegang sahamnya.

Arief Ismail, Direktur Kepatuhan merangkap Corporate Secretary Perusahaan, menyebutkan total pembagian dividen tunai sebesar Rp347 miliar atau sebesar Rp45 per unit saham. Nilai itu setara dengan 25 persen dari laba bersih tahun buku 2019. Adapun, total laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp1.400 miliar, tumbuh sebesar 45,0 persen secara year on year (yoy). 

Emiten berkode saham BTPS ini juga mengalokasikan Rp20 miliar dari laba bersih sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas.

Per 31 Desember 2019, total aset BTPN Syariah menembus 27,8 persen menjadi Rp15,4 triliun dari Rp12,0 triliun (yoy). Dari sisi dana pihak ketiga juga tercatat pertumbuhan sebesar 24,1 persen menjadi Rp9,4 triliun dari sebelumnya sebesar Rp7,6 triliun per Desember 2018.

Sementara itu dari sisi pembiayaan, anak usaha PT Bank BTPN Tbk. ini menyalurkan sebesar Rp9 triliun, tumbuh 23,7 persen dibandingkan periode sebelumnya Rp7,3 triliun. Pertumbuhan pembiayaan yang sehat ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang baik, salah satunya, NPF terjaga di posisi 1,36 persen.

Arief mengatakan pihaknya terus berkomitmen dalam memberdayakan keluarga prasejahtera produktif. Peningkatan jumlah pembiayaan bank, dengan kualitas yang sehat dan terjaga, adalah bukti dukungan kuat dari seluruh stakeholders dalam mewujudkan niat untuk memberi kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti bagi jutaan masyarakat prasejahtera produktif Indonesia.

‘Dukungan tersebut akan sangat berarti terutama dalam masa sulit karena pandemi Covid-19 yang terjadi secara global seperti sekarang ini. Bersama, kita akan lewati secara optimis,” katanya, seperti dikutip dalam rilis, Kamis (16/4/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper