Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Corona, Fintech Selektif Salurkan Pembiayaan

Berdasarkan Statistik Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding pinjaman fintech pada Maret 2020 tercatat senilai Rp14,79 triliun.
Ilustrasi solusi teknologi finansial/flickr
Ilustrasi solusi teknologi finansial/flickr

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menilai bahwa industri fintech peer-to-peer atau P2P lending akan melakukan penyaluran pembiayaan yang selektif untuk menjaga kinerja selama masa pandemi virus corona.

Ketua Harian AFPI Kuseryansyah menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 turut memberikan dampak bagi industri fintech P2P lending. Hal tersebut sejalan dengan perlambatan kinerja pembiayaan pada Maret 2020, saat virus corona mulai menyebar di Indonesia.

Berdasarkan Statistik Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding pinjaman fintech pada Maret 2020 tercatat senilai Rp14,79 triliun. Jumlahnya tumbuh 12,4 persen (year-to-date/ytd) dari posisi akhir 2019 senilai Rp13,15 triliun.

Meskipun begitu, jika dilihat dari penyaluran pinjaman setiap bulannya, terdapat penurunan volume pembiayaan pada masa pandemi. Pembiayaan yang disalurkan industri fintech P2P lending sepanjang Maret 2020 mencapai Rp296,5 miliar.

Penyaluran pada masal awal penyebaran Covid-19 itu menurun hingga 69,7 persen (month-to-month/mtm) dari penyaluran Februari 2020 senilai Rp978,5 miliar. Jumlahnya pun lebih rendah dari penyaluran pembiayaan pada Januari 2020 senilai Rp359,7 miliar.

"Pencairan [pembiayaan] bulan Maret 2020 relatif masih stabil dan impact Covid-19 terjadi pelemahan pada pekan ketiga atau keempat," ujar Kuseryansyah kepada Bisnis, Selasa (5/5/2020).

Dia menjelaskan bahwa penyebaran virus corona yang terus berlanjut akan memengaruhi berbagai sektor perekonomian, tak terkecuali industri fintech P2P lending. Kondisi itu pun tercermin dari penyaluran pembiayaan pada April 2020, meskipun OJK belum merilis datanya.

"Untuk pencairan [pembiayaan] pada April 2020, sebagaimana terjadi pada bisnis lintas sektor, dapat dipastikan pelemahan pencairan terjadi mulai awal hingga akhir April," ujarnya.

Kuseryansyah menjelaskan bahwa pembiayaan produktif menjadi salah satu saluran pembiyaaan yang diandalkan industri fintech untuk menjaga kinerja pada masa pandemi ini. Lini tersebut dinilai tumbuh meskipun secara keseluruhan bisnis pembiayaan sedang menghadapi tantangan.

Selain itu, para pelaku fintech P2P lending pun akan menjaga kualitas pembiayaan yang disalurkan. Menurut Kuseryansyah, hal tersebut dilakukan melalui penyaluran yang selektif.

"Kebanyakan perusahaan fintech P2P lending mengurangi pencairan new loan dan selektif kepada repeat users," ujar Kuseryansyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper