Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramalan PDB Kuartal I/2020 Meleset, Ini Alasan Gubernur BI

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2020 akan mencapai 4,4 persen.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Kamis (9/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Kamis (9/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat hingga 2,97% (year on year/yoy) pada kuartal I/ 2020 meleset jauh dari perkiraan bank sentral Tanah Air.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2020 akan mencapai 4,4 persen.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan realisasi pertumbuhan yang jauh dari perkiraan ini dipengaruhi oleh dampak social distancing, physical distancing, work from home dan PSBB.

Kebijakan ini berdampak pada pendapatan masyarakat, konsumsi, investasi dan kegiatan ekonomi lainnya

"4,4 persen karena kami perkirakan Maret itu belum terkena dampak Covid-19 terhadap aktivitas ekonomi," ujar Perry dalam virtual media briefing, Selasa (6/5/2020).

Menurutnya, BI saat itu masih melihat konsumsi masyarakat bisa tumbuh 4,4 persen dari sebelumnya 4,9 persen.

"Pengaruh Covid-19 belum terasa di kuartal I, ternyata konsumsi masyarakat pertumbuhan tidak setinggi yang kami perkirakan hanya 2,8 persen," tutur Perry.

Pelemahan konsumsi ini diikuti oleh investasi yang sebelumnya diperkirakan 2,4 persen, ternyata hanya 1,7 persen. Perry menambahkan pertumbuhan 2,97 persen patut disyukuri jika dibandingkan dengan kondisi negara lain.

Ekonomi China/ Tiongkok mengalami kontraksi hingga -6,8% pada kuartal I/2020 dibandingkan posisi 6 persen pada kuartal IV/2020. Sementara itu, AS terkontraksi dari 2,4 persen menjadi -0,3 persen dan pertumbuhan Eropa anjlok dari 1 persen menjadi -3,3 persen

"2,97 persen, Alhamdulillah jauh lebih baik dari negara lain yg negatif," tegas Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper