Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terimbas Corona, Penerbitan Sukuk Negara OKI Diproyeksi Turun Signifikan

Penerbitan sukuk di 5 negara dari 12 negara anggota OKI pada 2019 tercatat senilai US$162 miliar.
 Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) memprediksi penerbitan sukuk di negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan menurun pada tahun ini sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Direktur Pendidikan dan Penelitian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat penerbitan sukuk di 5 negara dari 12 negara anggota OKI pada 2019 tercatat senilai US$162 miliar.

Sementara pada tahun ini, Emir memperkirakan penerbitan sukuk akan menurun menjadi US$100 miliar atau turun sekitar 38,2 persen.

"Sukuk, yang merupakan instrumen pasar modal syariah. Jika dilihat return dari sukuk di 5 indeks yang ada dari 12 negara ini menunjukkan dampak Covid-19 pada maret penerbitan sukuk diperkirakan akan turun pada 2020 dibandingkan dengan 2019," katanya, Kamis (4/6/2020).

Menurutnya, dampak dari pandemi Covid-19 cukup memukul beberapa sektor, di antaranya perbankan syariah, pasar modal syariah, hingga industri keuangan nonbank syariah.

Emir menambahkan, berdasarkan data yang didapatkan juga, selama kuartal I/2020 ekuitas global tercatat turun sekitar 22,3 persen.

Dia mengatakan dampak dari Covid-19 tentu terlihat sangat jelas dan menjadi pusat perhatian di seluruh dunia.

Meski demikian, lanjutnya, kinerja bursa efek di beberapa negara anggota OKI, yaitu Indonesia, Bahrain, dan Bangladesh masih dianggap cukup baik dalam 5 bulan terakhir, dari Desember 2019 hingga April 2020.

"Kinerja di Februari dan Maret di 3 negara ini meski virus corona sudah mewabah, kinerja bursa efek di negara-negara tersebut masih cukup baik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper