Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bosowa Masih Berkomitmen Pertahankan Kepemilikan Saham di Bukopin

Kepemilikan saham Bosowa di Bukopin saat ini tercatat sebesar 23,395 persen, sedangkan Kookmin sebesar 21,996 persen.
Bank Bukopin/Sumber: Laman Web Bosowa
Bank Bukopin/Sumber: Laman Web Bosowa

Bisnis.com, JAKARTA - Bosowa Corporindo tetap akan mempertahankan kepemilikan saham di PT Bank Bukopin Tbk. Perusahaan yang dimiliki pengusaha nasional Aksa Mahmud ini dikabarkan telah menitipkan dana di rekening penampung bank tersebut.

Sebagai informasi, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Bukopin tinggal menghitung hari, yakni 18 Juni 2020. Hingga kini, komitmen Bosowa terhadap Bank Bukopin belum terdengar.

Komisaris Utama Bosowa Group Erwin Aksa menyampaikan bahwa pihaknya telah diminta oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyetorkan dana sebagai komitmen dalam penawaran saham terbatas (rights issue). 

"Kami disuruh dengan perintah tertulis menyetorkan dana rights issue. Jadi kami telah menyetorkan. Maret kami sudah menyetorkan," ujarnya kepada Bisnis, (15/6/2020).

Menurutnya, pihaknya sudah menyetorkan dana tersebut sejak Maret. Kepemilikan saham Bosowa di Bukopin tercatat sebesar 23,395 persen, sementara Kookmin sebesar 21,996 persen.

Sementara itu, Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik Otoritas Jasa Keuangan Anto Prabowo mengatakan jika Bosowa, sebagai pemegang saham Bank Bukopin, sanggup mendukung emiten dengan kode saham BBKP ini, semestinya menyetorkan dana sejak awal.

"Kalau sanggup, setor sejak awal," katanya, Minggu (14/6/2020).

Adapun, dalam draft surat Kookmin kepada pihak regulator yang beredar, untuk dapat dilakukan penarikan dana dari money market line, pemegang saham terbesar kedua BBKP tersebut meminta salah satunya surat janji kesanggupan oleh Bank Bukopin dan Bosowa kepada Kookmin yang ditandatangani sebelum penarikan tahap pertama.

Pada Kamis (11/6/2020) Kookmin telah menyetorkan dana segar. Setoran dana segar tersebut merupakan komitmen bank asal Korea Selatan ini dalam mendukung penguatan permodalan.

Kepala Riset PT Koneksi Kapital Marolop Alfred Nainggolan berpendapat kondisi keuangan Bosowa tidak lagi kuat dalam memperkuat Bank Bukopin.

Bahkan, dengan keluarnya Astra International dari PT Bank Permata Tbk. membuat Bosowa pun akan mulai mempertimbangkan untuk tak lagi agresif dari lini bisnis perbankan.

"Kondisi mereka memang menggantung. Mereka tidak punya bank selain Bukopin. Namun, berat bagi mereka karena tuntutan untuk terus menambah modal selalu besar. Itu juga yang terjadi pada Astra," katanya kepada Bisnis, belum lama ini.

Di luar itu, Alfred menilai keseriusan Kookmin jauh lebih kuat dengan melihat pembelian saham Bank Bukopin sampai Rp570 per lembar saham, dengan total dana sekitar Rp1,46 triliun.

"Tinggal penawaran harga di PUT kali ini. Kookmin tentu akan minta harga tidak terlalu tinggi," katanya.

Sebagai informasi tambahan, Bosowa sudah tidak dapat memberi dukungan kepada Bank Bukopin sejak Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV. Saat itu, Bosowa lebih merelakan Kookmin masuk dan menjadi pemegang saham terkuat setelahnya.

CATATAN REDAKSI

Berita ini ada perubahan judul karena ada tambahan komentar dari pihak Bosowa. Terimakasih atas klarifkasinya..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper