Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio dalam kuartal I/2020 hingga 15 Juni 2020 sebesar US$7,3 miliar atau Rp102,2 triliun (kurs Rp14.000/ dolar AS).
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan aliran masuk modal asing juga kembali berlanjut dipengaruhi meredanya ketidakpastian pasar keuangan global serta tetap tingginya daya tarik aset keuangan domestik dan tetap baiknya prospek perekonomian Indonesia.
"Aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada triwulan II/2020 hingga 15 Juni 2020 tercatat net inflows sebesar US$7,3 miliar," ujar Perry dalam paparan hasil RDG Juni, Kamis (18/6/2020).
Nilai tukar rupiah terus menguat seiring berlanjutnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik. Sampai dengan 17 Juni 2020, nilai tukar Rupiah mengalami apresiasi sebesar 3,75 persen secara point to point atau 5,69 persen secara rerata dibandingkan dengan level Mei 2020, meskipun masih terdepresiasi sebesar 1,42 persen bila dibandingkan dengan level akhir 2019.
Berlanjutnya penguatan rupiah ditopang oleh meredanya ketidakpastian pasar keuangan global serta tingginya daya tarik aset keuangan domestik dan terjaganya kepercayaan investor asing terhadap prospek kondisi ekonomi Indonesia.
Saat ini, dia menilai posisi rupiah masih undervalued dan akan berpotensi menguat ke depannya.
Baca Juga
Potensi penguatan nilai tukar rupiah didukung oleh beberapa faktor fundamental, seperti inflasi yang rendah dan terkendali, defisit transaksi berjalan yang rendah, imbal hasil aset keuangan domestik yang kompetitif, dan premi risiko Indonesia yang mulai menurun.