Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat sebanyak Rp1,5 triliun modal asing masuk ke pasar keuangan Tanah Air pada 26—27 Mei 2025 atau selama hari kerja pekan ini.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso merincikan bahwa investor asing banyak membeli di pasar saham dan surat berharga negara (SBN). Sebaliknya, terjadi penjualan neto di pasar sekuritas rupiah BI (SRBI).
"Berdasarkan data transaksi 26—27 Mei 2025, non residen tercatat beli neto sebesar Rp1,5 triliun, terdiri dari beli neto Rp0,11 triliun di pasar saham dan Rp2,02 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp0,63 triliun di SRBI," jelas Ramdan dalam keterangannya, dikutip Minggu (1/6/2025).
Sementara itu, selama tahun ini atau 1 Januari—27 Mei 2025, masih lebih banyak aliran modal investor asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia atau lebih tepatnya minus Rp5,46 triliun.
Perinciannya, jual neto sebesar Rp45,34 triliun di pasar saham, jual neto sebesar Rp7,22 triliun di SRBI, dan beli neto Rp47,1 triliun di pasar SBN.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun tercatat di angka 79,33 basis poin (bps) per 27 Mei, turun dibandingkan 82,56 bps pada 23 Mei.
Baca Juga
Di sisi lain, tingkat imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun tercatat naik ke 6,83% pada Rabu (28/5/2025) dari level 6,81% pada Selasa (27/5/2025). Sebagai perbandingan, imbal hasil UST (US Treasury) Note 10 tahun berada di level 4,444% pada Selasa (27/5/2025).
Sementara itu, nilai tukar rupiah tercatat dibuka melemah ke posisi Rp16.275 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (28/5/2025) dari posisi Rp16.270 per dolar AS pada penutupan Selasa (27/5/2025).
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tutup Denny.