Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran KUR BRI Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi

KUR yang disalurkan BRI per Mei 2020 naik senilai Rp4,7 triliun dibandingkan dengan April 2020 yang tercatat senilai Rp43,20 triliun.
Nasabah bertransaksi melalui mesin ATM di galeri e-banking Bank BRI, di Jakarta, Selasa (12/9)./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin ATM di galeri e-banking Bank BRI, di Jakarta, Selasa (12/9)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tetap mencatatkan pertumbuhan meski sedang menghadapi tantangan pandemi Covid-19.

Vp Corporate Development and Strategic Division BRI Eddy T. Wibowo mengatakan per Mei 2020 kredit bersubsidi tersebut telah disalurkan senilai Rp47,9 triliun kepada 1,8 juta debitur.

"Kami tetap ekspansi di segmen yang dianggap lebih aman. KUR tetap jalan, per Mei kami tetap bisa menyalurkan KUR lebih dari 1,8 juta debitur dengan plafon Rp47,9 triliun," katanya dalam webinar bertajuk UMKM Gearing-Up Into New Normal "Solusi Pembiayaan, Pemasaran, dan Digitalisasi", Kamis (25/6/2020).

Adapun, KUR yang disalurkan BRI per Mei 2020 naik senilai Rp4,7 triliun, dibandingkan dengan April 2020 yang tercatat senilai Rp43,20 triliun.

Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, KUR BRI per Mei 2020 tumbuh 8,01 persen secara tahunan, dari Rp44,34 triliun yang tercacat per Mei 2019.

Eddy mengatakan ekspansi kredit tersebut sebagai bentuk dukungan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Tidak hanya dalam bentuk penyaluran kredit, perseroan juga telah melakukan restrukturisasi atau memberikan keringanan kredit kepada debitur yang terdampak pandemi Covid-19.

"Di luar core bisnis, kami juga lakukan pemberdayaan online [kepada pelaku UMKM], melalui rumah kreatif BUMN," tuturnya.

Eddy menjelaskan fasilitas pelatihan secara daring tersebut dihadiri oleh ribuan pelaku UMKM. Pelatihan tersebut digulirkan karena, tidak hanya terdampak pandemi, UMKM juga dihadapkan dengan tantangan memasuki fase new normal.

Pandemi ini memaksa UMKM harus lebih berinovasi dan memodifikasi pola berbisnis, salah satunya adalah penerapan digital. Pembatasan sosial yang selama ini diterapkan mengubah pola konsumen, dari yang sebelumnya banyak melakukan aktivitas belanja secara offline menjadi online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper