BNI Siap Gelontorkan Kredit kepada UMKM

Mempertimbangkan bahwa pelaku UMKM paling terdampak dari adanya penyebaran Covid-19, maka BNI akan menyalurkan kredit kepada UMKM.
Foto: Dok. Bank BNI
Foto: Dok. Bank BNI

Bisnis.com,  JAKARTA — Program Pemulihan Ekonomi Nasional merupakan satu rangkaian program untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian.

Program tersebut mencakup Penempatan Uang Negara pada Bank Umum (diatur Peraturan Menteri Keuangan atau PMK No. 70/2020), Program Subsidi Bunga bagi Debitur yang terdampak penyebaran Covid-19 (PMK 65/2020), dan Program Penjaminan Kredit bagi Debitur terdampak penyebaran Covid-19 (PMK 71/2020).

BNI Siap Gelontorkan Kredit  kepada UMKM

Pada program pertama, BNI akan tetap menyalurkan kredit ke sektor riil di tengah pandemi Covid-19. Berbekal dana penempatan Pemerintah yang diterima oleh BNI sebesar Rp5 triliun, BNI berkomitmen untuk dapat me-leverage dana tersebut sebanyak 3 kali dan menyalurkannya dalam bentuk kredit sebesar Rp15 triliun.

Mempertimbangkan bahwa pelaku UMKM paling terdampak dari adanya penyebaran Covid-19, maka BNI akan menyalurkan kredit kepada UMKM. Penyaluran kredit kepada UMKM tersebut diutamakan kepada sektor padat karya, sehingga dapat memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional.

Untuk dapat mendorong sektor riil, kredit UMKM BNI utamanya akan disalurkan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) sehingga dapat menjangkau lapisan masyarakat secara lebih luas terutama sektor padat karya termasuk pertanian.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Herry Sidharta memastikan, BNI akan memberikan tambahan kredit modal kerja kepada UMKM binaan yang mendapat restrukturisasi kredit akibat adanya penyebaran Covid-19 serta dinilai masih memiliki prospek yang baik.

Upaya tersebut diharapkan mendorong pergerakan ekonomi yang dimulai dari UMKM binaan BNI. Pada program kedua, BNI berupaya mempercepat upaya restrukturisasi pada debitur yang terdampak penyebaran Covid-19 dimana sampai dengan 25 Juni 2020, BNI telah melakukan restrukturisasi terhadap 183.359 debitur UMKM dengan portepel senilai Rp24,3 triliun.

Pada Selasa (7/7), BNI telah menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan ASKRINDO dan JAMKRINDO secara serentak di Gedung Jamkrindo, Jakarta.

“Potensi UMKM binaan BNI yang akan diikutkan program Penjaminan tersebut sebanyak 3.000 debitur dengan total maksimum kredit senilai Rp5 triliun. Disamping itu BNI akan menyalurkan Rp10 triliun untuk UMKM baru yang siap memasuki era New Normal. Bahkan untuk program PEN ini BNI memberikan bunga murah untuk mendukung UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional,” ujar Herry Sidharta di Jakarta, Selasa (7/7).

Salah satu UMKM binaan BNI yang mengawali program penjaminan pemulihan ekonomi nasional tersebut adalah Ibu Dewi Katmujati yang menikmati bantuan modal kerja dari program PEN sebesar Rp150 juta untuk usaha Jasa Reparasi Kendaraan Bermotor dan Café yang terletak di Ciracas, Jakarta.

Dalam rangka HUT BNI ke-74, kepedulian BNI kepada UMKM serta pemulihan ekonomi nasional juga diwujudkan melalui program Kredit Bunga Murah BNI kepada UMKM, yang telah menjalankan usahanya berbasis protokol kesehatan, transaksi digital dan online marketing.

Selain dukungan terhadap program-program Pemulihan Ekonomi Nasional, BNI terus berinovasi untuk memudahkan penyaluran pembiayaan kredit UMKM. Salah satu inovasinya adalah membangun aplikasi BNI MOVE (BNI Mobile Innovation for SME Ecosystem).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper