Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasabah Jiwasraya: Kami Mau Temui Manajemen jika Sudah Ada Kejelasan Klaim

Salah seorang nasabah Jiwasraya, Maryland Theresya menjelaskan bahwa dananya yang ditempatkan di polis saving plan sejak Oktober 2017 belum jelas rimbanya.
Pekerja membersihkan logo milik PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di Jakarta, Rabu (31/7). Bisnis/Abdullah Azzam
Pekerja membersihkan logo milik PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di Jakarta, Rabu (31/7). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Pemegang polis saving plan dari PT Asuransi Jiwasraya menyatakan hanya berkenan menemui manajemen perseroan jika terdapat kejelasan pembayaran klaim mereka. Para nasabah mengaku lelah jika terus mendapatkan janji pengembalian dana tanpa kepastian.

Salah seorang nasabah Jiwasraya, Maryland Theresya menjelaskan bahwa dananya yang ditempatkan di polis saving plan sejak Oktober 2017 belum jelas rimbanya. Informasi terbaru dari perseroan merupakan surat penjelasan penundaan pembayaran klaim yang diterimanya pada 16 Juni 2020.

Dalam surat tersebut tertulis bahwa Jiwasraya belum dapat membayarkan nilai pokok Rp300 juta yang jatuh tempo pada 13 Oktober 2018. Selain itu, bunga senilai Rp21 juta atau 7% dari nilai pokok, yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2018 pun belum dapat dibayarkan.

Maryland yang bergabung ke dalam Forum Korban Gagal Bayar Jiwasraya terus melakukan advokasi terkait kejelasan klaimnya. Namun, sejak gagal bayar pertama kali diumumkan pada Oktober 2018, para nasabah belum pernah sekalipun bertemu dengan pihak manajemen Jiwasraya.

Dia menjelaskan bahwa para pemegang polis saving plan hanya mendapatkan perkembangan kondisi perusahaan dari pemberitaan di media massa dan informasi di media sosial. Menurutnya, kalaupun para nasabah berhasil menemui jajaran manajemen, akan percuma jika belum terdapat kejelasan pembayaran klaim.

"Bertemu pihak manajemen pun percuma kalau nantinya [diberitahu] 'kami sedang upayakan, skemanya sedang disiapkan', yang kami perlukan itu kejelasan [pembayaran] dana," ujar Maryland pada Rabu (15/7/2020).

Dia beserta para pemegang polis mengetahui bahwa manajamen Jiwasraya dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang menentukan skema penyehatan perseroan bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Oleh karena itu, mereka akan mencoba untuk melakukan audiensi kembali dengan Komisi VI DPR.

Sebelumnya, Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menyatakan bahwa dirinya bersedia untuk menemui nasabah dan menjelaskan kondisi sesungguhnya dari Jiwasraya saat ini. Hal tersebut merupakan itikad baik dari manajemen saat ini untuk terbuka kepada nasabah.

"Saya akan menerima [pertemuan dengan nasabah], malah saya sebenarnya ingin bertemu dengan nasabah untuk menjelaskan, menceritakan ini [kondisi Jiwasraya] supaya semua aware," ujar Hexana dalam wawancara khusus bersama Bisnis, Kamis (9/7/2020).

Dia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya bersama Kementerian BUMN menyusun sejumlah skema penyehatan perseroan. Salah satunya yakni restrukturisasi polis ke entitas perusahaan baru, Nusantara Life.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper