Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menyatakan penyaluran kredit dari penempatan uang negara terus dipacu. Perseroan mencatat angka realisasi penyaluran kredit mencapai sekitar Rp3 triliun dalam sebulan sejak penempatan dana pada 25 Juni 2020.
Direktur Finance, Planning, and Treasury Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan perseroan berkomitmen meningkatkan penyaluran kredit dari penempatan dana negara tersebut.
“Kami terus memacu penyerapan anggaran tersebut dengan mengandalkan jaringan dan infrastruktur yang kuat di sektor perumahan. Selama satu bulan ini, kami telah mencatatkan penyaluran kredit sekitar Rp3 triliun," jelas Nixon dalam keterangan resmi, Jumat (24/7/2020).
Penyaluran terbesar masih didominasi kredit di sektor non usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Segmen non-UMKM tersebut menempati porsi sebesar 96% dari total ekspansi atau setara Rp2,8 triliun. Sementara, porsi sisanya sebesar 4% pada segmen UMKM atau setara Rp122,03 miliar.
Nixon mengatakan langkah perseroan memacu kredit merupakan wujud komitmen Bank BTN membantu pemerintah menanggulangi berbagai dampak ekonomi yang timbul akibat pandemi Covid-19. Upaya lain yang juga telah dilakukan Bank BTN yakni dengan memberikan layanan restrukturisasi bagi para debitur yang terdampak pandemi tersebut.
Nixon menjelaskan pengajuan restrukturisasi kredit memang mengalami puncak tertinggi pada April dan Mei 2020. Namun, memasuki Juni 2020, permintaan restrukturisasi kredit di perseroan mulai menunjukkan penurunan.
Hingga Juni 2020, Bank BTN telah merestrukturisasi kredit dari 230 ribu debitur dengan total baki debet sekitar Rp36,4 triliun. Perseroan memproyeksikan angka restrukturisasi kredit tersebut akan terus mengecil hingga Desember 2020 sejalan dengan mulai bergeraknya roda ekonomi.
"Perhitungan kami posisi restrukturisasi pada Desember 2020 nanti sekitar Rp30 triliun,” tuturnya.