Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jago (ARTO) Masih Bukukan Rugi, Kenapa Ya?

Perolehan rugi Bank Jago pada semester I/2020 tercatat meningkat dibandingkan dengan realisasi semester I/2019 yang senilai Rp14 miliar.
Logo PT Bank Jago Tbk. Bank ini dahulu bernama PT Bank Artos Indonesia Tbk. Setelah pemegang saham baru masuk, bisnis model bank diubah dengan fokus melayani segmen menengah dan mass market dan bertumpu pada teknologi digital./istimewa
Logo PT Bank Jago Tbk. Bank ini dahulu bernama PT Bank Artos Indonesia Tbk. Setelah pemegang saham baru masuk, bisnis model bank diubah dengan fokus melayani segmen menengah dan mass market dan bertumpu pada teknologi digital./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Jago Tbk. membukukan rugi senilai Rp51 miliar pada semester I/2020 karena perseroan melakukan investasi pada platform digital selama periode tersebut.

Perolehan rugi tersebut tercatat meningkat dibandingkan dengan realisasi semester I/2019 yang senilai Rp14 miliar. Selama 2019, Bank Jago, yang sebelumnya bernama Bank Arto membukukan rugi senilai Rp119 miliar.

Wakil Direktur Utama Bank Jago Arief Harris mengatakan pasca akusisi yang dilakukan oleh PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealthtrack Technology Limited (WTT) terhadap PT Bank Artos Indonesia Tbk. pada Desember 2019, perseroan yang berganti nama menjadi Bank Jago melakukan investasi digital cukup besar.

Investasi digital tersebut, lanjutnya, menyebabkan Bank Jago mengalami kerugian pada paruh pertama 2020. Adanya investasi digital telah meningakatan beban opersional hingga 253 persen pada semester I/2020 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (year on year/YoY) menjadi Rp78 miliar.

"Kalau dibandingkan enam bulan pertama 2019, beban operasional naik dua setengah kali lipat, ini sebabkan selama enam bulan ini Bank Jago masih merugi Rp51 miliar," katanya dalam public expose, Rabu (26/8/2020).

Selain karena investasi teknologi yang dilakukan lewat pengembangan digital banking, Arif menilai kondisi perekonomian yang serba terbatas juga menyulitkan Bank Jago menyalurkan pembiayaan. Saat ini, selain mengembangkan teknologi, Bank Jago fokus untuk mengelola likuiditas.

Menurutnya, dengan peluncuran digital banking Bank Jago nantinya, perseroan akan mampu memperoleh dana murah yang semakin tinggi. Saat ini porsi dana murah Bank Jago berada di rentang 25 persen hingga 30 persen.

"Dengan meluncurkan aplikasi mobile banking, kami akan tumbuhkan portofolo dana murah sehingga secara portofolio akan menjadi lebih baik. Pengalaman kami pertumbuhan CASA tidak bisa singkat, customer harus comfort, dan perlahan-lahan akan tingkatkan saldo mereka sehingga berkontribusi pada CASA kami," katanya.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Indra Supta mengatakan perubahan nama Bank Jago dari sebelumnya Bank Artos merupakan re-banding perseroan untuk menjadi bank yang jago dalam urusan finansial.

Pengembangan platform digital menjadi langkah yang dilakukan perseroan untuk mencapai visi pemenuhan kebutuhan nasabah menengah dan mass market.

Bank Jago, lanjutnya, memiliki dua strategi dalam mengembangkan layanan digital. Pertama, peluncuran aplikasi yang memiliki relevansi dengan kehidupan sehari-hari melalui bisnis financial solution. Kedua, melakukan partnership lending dengan bekerja sama atau join financing maupun channeling dengan financial technology dan merchant player.

"Kami sedang siapkan dan sudah capai tahap akhir, kami rampungkan aplikasi sendiri termasuk testing-testing terakhir, dalam waktu dekat akan segera kami launch," katanya dalam public expose, Rabu (26/8/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper