Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah kantor bank umum di Indonesia kian menyusut. Dalam setahun, terjadi pengurangan jumlah kantor bank umum mencapai lebih dari 1.000 unit.
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini, jumlah kantor bank di Indonesia mencapai 24.286 unit pada Januari 2024. Menyusut 1.012 unit dalam setahun, atau dibandingkan jumlah kantor bank pada Januari 2023 sebanyak 25.298 unit.
Begitu juga dengan kantor cabang bank di Indonesia yang menyusut dalam setahun, dari 3.458 unit pada Januari 2023 menjadi 3.423 unit pada Januari 2024.
Paling banyak kantor cabang bank berlokasi di DKI Jakarta, yakni 444 kantor cabang pada Januari 2024, susut dibandingkan Januari 2023 sebanyak 451 unit.
Kemudian, di Jawa Timur terdapat 383 kantor cabang pada Januari 2024 dan tutup 15 kantor dalam setahun. Lalu, di Jawa Barat mencapai 372 kantor cabang, tutup hanya 4 kantor.
Penyusutan jumlah kantor bank juga terjadi di sejumlah bank nasional. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) atau BRI misalnya mencatatkan penyusutan jumlah kantor sebanyak 454 unit dalam setahun atau dari 8.209 kantor pada 2022 menjadi 7.755 kantor pada 2023.
Baca Juga
Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan penyusutan jumlah kantor 120 unit sepanjang 2023, dari sebanyak 2.363 kantor menjadi 2.243 kantor.
Adapun, penyusutan jumlah kantor bank terjadi seiring dengan perubahan perilaku nasabah yang sudah terbiasa dengan layanan digital perbankan.
"Semakin terbiasanya masyarakat bertransaksi melalui layanan digital," kata Direktur Retail Funding and Distribution BRI Andrijanto kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi digital perbankan pada awal tahun atau Januari 2024 telah mencapai Rp5.335,33 triliun, tumbuh 17,19% secara tahunan (year on year/yoy).
"Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.
BI telah memproyeksikan transaksi digital banking tumbuh pesat pada tahun ini. Nilai transaksi digital banking diproyeksi mencapai Rp63.803,77 triliun, tumbuh 9,11% yoy.