Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo: Asuransi Penopang Pemulihan Ekonomi, Perlu Penguatan

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menjelaskan bahwa setidaknya terdapat tiga aspek yang harus menjadi perhatian pemangku kepentingan dan industri asuransi dalam hal pemulihan ekonomi.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani (kiri) bersama dengan Wakil Ketua Umum Shinta Widjaja Kamdani saat Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) APINDO 2020 yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Rabu (12/8/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani (kiri) bersama dengan Wakil Ketua Umum Shinta Widjaja Kamdani saat Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) APINDO 2020 yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Rabu (12/8/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai bahwa industri asuransi merupakan penopang pertumbuhan ekonomi yang kuat pasca krisis pandemi virus corona. Diperlukan sejumlah hal untuk memperkuat posisi asuransi dalam pemulihan ekonomi tersebut.

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menjelaskan bahwa setidaknya terdapat tiga aspek yang harus menjadi perhatian pemangku kepentingan dan industri asuransi dalam hal pemulihan ekonomi. Pertama, perlu adanya pembangunan jalan ekonomi baru melalui sektor-sektor potensial.

Peningkatan daya saing ekonomi, menurutnya, dapat dilakukan melalui penguasaan aspek digital, penguatan inovasi, dan pengembangan kewirausahaan. Upaya tersebut perlu mendapatkan dukungan asuransi dalam hal mitigasi risiko.

"Industri asuransi sendiri perlu memanfaatkan peluang ekonomi baru, terutama di sektor-sektor potensial yang tumbuh melesat pasca recovery ekonomi nantinya," ujar Hariyadi dalam gelaran Webinar Ekspektasi Dunia Usaha dan Perbankan terhadap Industri Asuransi, Kamis (19/11/2020).

Kedua, perlu adanya penguatan kapabilitas ekonomi dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM), produktivitas bisnis, dan kualitas kelembagaan sektor publik. Menurut Hariyadi, hal-hal tersebut akan mendorong pertumbuhan bisnis dan memacu peningkatan kebutuhan proteksi.

Ketiga yakni pembangunan ketahanan ekonomi sosial, baik dalam struktur ekonomi sektor riil maupun keuangan. Hariyadi menilai bahwa faktor ini merupakan yang paling krusial dan sangat membutuhkan dukungan industri asuransi.

"Industri harus mengambil peluang untuk reformasi kebijakan yang sudah lama terbengkalai lewat momentum bad times, good policies," ujarnya.

Apindo berpandangan bahwa industri asuransi memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas aktivitas ekonomi di tengah krisis pandemi Covid-19 ini. Sektor asuransi umum berperan dalam memitigasi berbagai risiko bisnis dan asuransi jiwa berperan dalam menjaga kualitas hidup SDM, sebagai tulang punggung perekonomian.

Oleh karena itu, menurut Hariyadi, Apindo mendorong adanya peningkatan kualitas industri asuransi agar dapat menopang aktivitas ekonomi yang akan segera pulih. Penguatan itu tak lepas dari peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah selalu regulator dan pengawas.

"Dunia usaha memiliki ekspektasi agar pembinaan dan pengawasan sektor asuransi harus sama dengan perbankan, sehingga kualitas pengembangan asuransi akan lebih baik dan kepercayaan masyarakat meningkat," ujarnya.

Apindo pun menilai bahwa pemerintah perlu menyusun regulasi spesifik yang sesuai dengan kebutuhan industri asuransi saat ini. Berbagai upaya itu akan mampu mendorong edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan penetrasi asuransi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper