Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ekonomi Resesi, Penyaluran Kredit Jeblok Terendah Sejak 1998

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan pertumbuhan kredit pada Oktober 2020 terkontraksi atau minus 0,47 persen secara tahunan.
M. Richard
M. Richard - Bisnis.com 19 November 2020  |  14:44 WIB
Ekonomi Resesi, Penyaluran Kredit Jeblok Terendah Sejak 1998
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4 - 2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengumumkan pertumbuhan kredit perbankan mulai tumbuh negatif pada awal kuartal keempat tahun ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan pertumbuhan kredit pada Oktober 2020 terkontraksi atau minus 0,47 persen secara tahunan. Tren ini terjungkal dari September 2020 yang masih mampu tumbuh tipis 0,12 sebesar secara tahunan.

"Fungsi intermediasi dari sektor keuangan masih lemah sejalan dengan permintaan domestik yang belum kuat. Perkembangan terkini menunjukkan pertumbuhan kredit -0,47 persen pada Oktober 2020," ujarnya dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (19/11/2020).

Meskipun pertumbuhan kredit bank menunjukkan koreksi, Perry melaporkan sistem keuangan tetap terjaga. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan.

"CAR pada kuartal III/2020 tetap tinggi sebesar 23,41 persen dan NPL tetap rendah, yaitu 3,15 persen bruto dan 1,07 persen netto," katanya.

Jika menilik ke belakang, penyaluran ini menjadi yang terendah sejak 1998. Pasalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pernah menyebutkan bahwa pertumbuhan kredit pada Mei 2020 yang sebesar 3,04 persen yoy merupakan yang terendah sejak 2 dekade lebih.

Walaupun kredit masih lemah, pihak otoritas sebelumnya menyatakan optimisme penyaluran kredit perbankan pada akhir tahun ini mampu tumbuh positif.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan saat ini kredit perbankan mulai mengeliat kembali setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan, karena pembayaran angsuran lebih besar daripada pertumbuhan kredit.

Oleh sebab itu, dia optimistis penyaluran kredit pada tahun ini masih bisa positif dengan proyeksi pertumbuhan sekitar 2-3 persen. Hal itu dengan melihat performa menjelang akhir tahun ini, penyaluran kredit perbankan mulai bergerak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank indonesia perbankan kredit perry warjiyo dpk pertumbuhan kredit
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top