Bisnis.com, JAKARTA - Penentuan kelayakan nasabah menerima kredit saat ini semakin ketat seiring dukungan big data. Artinya nasabah yang hendak mengajukan kredit baik kredit hp online hingga kartu kredit harus lolos dalam skoring data terpadu.
PT Pefindo Biro Kredit, lembaga pengelola informasi perkreditan (LPIP) di Indonesia misalnya, mengolah data hingga 13 terabyte untuk menghasilkan skoring nilai kredit peminjam.
Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama Pefindo Biro Kredit menyebutkan pihaknya kini melayani sebanyak 321 lembaga. Perusahaan yang menggunakan dukungan data dalam penentuan skor kredit ini terdiri dari jasa keuangan maupun non keuangan.
Perinciannya, pengguna terbanyak berasal dari penyelenggara teknologi finansial peer-to-peer lending (fintech lending) sebanyak 94 perusahaan, multifinance (70), BPR (67), bank umum (35), koperasi (19), lembaga keuangan lain (15), non lembaga keuangan (13), dan sekuritas (8).
Abimanyu menjelaskan hingga kini telah ada sekitar 92 miliar beragam data debitur individu dan 530.000 debitur korporasi yang berada di ekosistem data Pefindo Biro Kredit. Pihaknya mengumpulkan informasi ini dari 18 sumber data.
Sumber itu terdiri dari SLIK OJK, data para lembaga jasa keuangan yang menjadi member, tax office, para perusahaan asuransi pelat merah, BPJS TK, asosiasi fintech lending, bahkan perusahaan telekomunikasi, dan masih banyak lagi. Untuk itu nasabah harus yang harus mengajukan kredit harus menunjukkan sikap patuh dalam mengutamakan kewajibannya.
Benefit dari Big Data bukan hanya untuk mengurangi fraud, tapi juga terkait mitigasi risiko dan portfolio optimization. Data ini bisa digunakan sejak proses kelayakan penilaian pinjaman, sampai nanti selesai," ungkap Abimanyu.
Ke depannya, Pefindo Biro Kredit bersama para member, termasuk Investree dan asosiasi fintech lending berupaya menggodok penilaian kredit secara khusus untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Harapannya, kolaborasi ini bisa ikut mempercepat penyaluran kredit yang masif buat UMKM, sekaligus membawa lembaga jasa keuangan yang menyalurkan kredit atau pinjaman semakin cepat berkembang, namun tetap dengan risk management yang lebih baik.