Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat pembelian Surat Berharga Negara (SBN) untuk pendanaan dan pembagian beban (burden sharing) APBN 2020 hingga 15 Desember 2020 telah mencapai Rp473,42 triliun.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pembelian SBN tersebut merupakan bentuk komitmen bank sentral dalam pelaksanaan UU No. 2/2020, baik berdasarkan mekanisme pasar maupun secara langsung.
"BI melanjutkan komitmen pendanaan melalui pembelian SBN baik berdasarkan mekanisme pasar atau pembelian langsung sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional," katanya, Kamis (17/12/2020).
Sebagai rincian, hingga 15 Desember 2020, BI telah membeli SBN di pasar perdana melalui mekanisme pasar sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI pada 16 April 2020, sebesar Rp75,86 triliun, termasuk dengan skema lelang utama, greenshoe option (GSO), dan private placement.
Sementara, realisasi pendanaan dan pembagian beban untuk pendanaan Public Goods dalam APBN tahun 2020 melalui mekanisme pembelian SBN secara langsung sesuai Keputusan Bersama pada 7 Juli 2020, telah mencapai Rp397,56 triliun.
"Dengan demikian keseluruhan [pembelian SBN untuk pendanaan] APBN 2020 telah dilaksanakan," katanya.
Baca Juga
Di samping itu, BI juga telah merealisasikan pembagian beban dengan pemerintah atas penerbitan SBN untuk pendanaan nonpublic goods-UMKM sebesar Rp114,81 triliun dan nonpublic goods-korporasi sebesar Rp62,22 triliun sesuai.
Dengan sinergi ini, kata Perry, pemerintah dapat lebih memfokuskan pada upaya akselerasi realisasi APBN tahun 2020 untuk mendorong pemulihan perekonomian nasional.