Bisnis.com, JAKARTA – Kedatangan juragan baru biasanya turut disertai orang-orang baru. Hal itu lazim terjadi ketika ada perubahan kepemilikan pada suatu perusahaan. Penyegaran hingga efisiensi menjadi motif dalam perombakan kepengurusan dan pemangkasan jumlah karyawan.
Fenomena itu tengah terjadi di PT Bank Neo Commerce Tbk., yang dulunya bernama Bank Yudha Bhakti. Bank berkode saham BBYB itu diketahui melakukan pemangkasan jumlah karyawan secara besar-besaran setelah PT Akulaku Silvrr Indonesia masuk menjadi pemegang saham mayoritas.
Menurut sumber Bisnis, orang-orang lama pada lapis kedua jabatan tertinggi di BBYB turut diganti setelah sebelumnya jajaran direksi dan komisaris dirombak. Posisi tersebut diisi oleh orang-orang baru dari Akulaku.
“Dari kepala divisi, kepala bagian, dan beberapa karyawan dipensiunkan. Diganti oleh orang-orang dari Akulaku. Jadi rata-rata orang baru semua sekarang,” ujar sumber yang turut terkena dampak ‘perumahan’ karyawan tersebut, baru-baru ini.
Lebih jauh, dia menyampaikan separuh karyawan di BBYB bakal dipangkas dalam rangka memuluskan program efisiensi dan menjadikan bank tersebut berbasis digital. Menurut informasi, total karyawan bank yang sebelumnya milik pensiunan tentara itu mencapai 600-800 orang.
Namun, ungkapnya, hak dari karyawan yang pensiun dini dipenuhi oleh perusahaan.