Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bocoran dari Bos BI: Sri Mulyani Sedang Kaji Insentif Jaminan Kredit dan Suku Bunga

KSSK tengah melihat kemungkinan sektor-sektor yang masih memiliki risiko ini untuk diberikan stimulus fiskal, dalam bentuk penjaminan kredit dan penjaminan suku bunga.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Abdurachman
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia mengatakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tengah mengkaji kemungkinan rilis paket kebijakan fiskal untuk mendukung pemulihan ekonomi.

KSSK sendiri tengah mendorong kredit untuk sektor-sektor dengan kontribusi besar a.l. makanan, minuman, pos dan telekomunikasi, alas kaki serta logam dasar.

Sementara itu, dalam mapping yang dibuat, BI melihat ada delapan sektor yang masih memerlukan dukungan fiskal, di antaranya real estat, industri tekstil dan produk tekstil, pertambangan, bijih logam, furnitur, kehutanan serta industri mesin.

Perry mengatakan pihaknya dan KSSK tengah melihat kemungkinan sektor-sektor yang masih memiliki risiko ini untuk diberikan stimulus fiskal, dalam bentuk penjaminan kredit dan penjaminan suku bunga.

"Ini sedang kami lakukan dengan Ibu Menteri Keuangan, ada beberapa paket kebijakan stimulus fiskal," tegas Perry.

Stimulus ini juga akan didorong oleh kebijakan BI dan OJK. BI sendiri telah berkomitmen untuk menjaga suku bunganya tetap rendah tahun ini.

"Sampai kapan? sampai ada tanda-tanda inflasi," tegasnya.

Demikian pula untuk likuiditas, dia mengatakan likuiditas akan tetap longgar sampai munculnya tanda-tanda kenaikan inflasi inti tersebut.

Perry mengaku pihaknya tengah mengkaji kemungkinan kebijakan makroprudensial untuk mendukung sektor-sektor UMKM.

"Intinya makroprudensial juga longgar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," tegasnya. "Jadi semua jamu kami [BI] adalah jamu manis."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper