Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suspensi Bank Bumi Arta (BNBA) Dibuka, Sudah Dapat Restu OJK?

BEI sebelumnya melakukan suspensi saham BNBA mulai sesi I 4 Maret 2021 sehubungan dengan peningkatan harga kumulatif yang signifikan dan kembali dibuka Kamis (18/3/2021).
Presiden Komisaris PT Bank Bumi Arta Tbk. Rachmat (tengah) berbincang dengan Wakil Presiden Komisaris Daniel Budidharma (kiri) dan Presiden Direktur Wikan Aryono  seusai RUPS di Jakarta, Senin (4/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Presiden Komisaris PT Bank Bumi Arta Tbk. Rachmat (tengah) berbincang dengan Wakil Presiden Komisaris Daniel Budidharma (kiri) dan Presiden Direktur Wikan Aryono seusai RUPS di Jakarta, Senin (4/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya membuka suspensi saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) pada hari ini, setelah digembok sejak 4 Maret 2021.

Hal tersebut disampaikan melalui pengumuman Peng-UPT-0055/BEI.WAS/03-2021 pada 17 Maret 2021.

"Dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan Saham PT Bank Bumi Arta Tbk. [BNBA] di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 18 Maret 2021," tulis Bursa dalam pengumuman.

Sebelumnya, otoritas bursa mengumumkan penghentian sementara perdagangan saham BNBA mulai sesi I 4 Maret 2021 sehubungan dengan peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Sebelum disuspensi, saham BNBA terbang 24,81 persen ke level 3.320. Kenaikan harga saham tersebut ditengarai karena isu akuisisi dan transformasi menjadi bank digital.

Di sisi lain, Sea Group, induk usaha e-commerce Shopee, dikabarkan sudah semakin memantapkan rencananya untuk mengakuisisi Bank Bumi Arta.

Menurut informasi yang didapatkan Bisnis, manajemen grup yang berkedudukan di Singapura tersebut telah mendekat ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehubungan dengan rencananya untuk mengambilalih Bank Bumi Arta.

"Sudah [ada pendekatan] dengan pengawas [perbankan OJK]," kata sumber Bisnis, Jumat (26/2/2021). Adapun, terkait dengan finalisasi akuisisi masih belum diketahui dengan pasti.

Dalam kesempatan terpisah sebelumnya, Presiden Direktur Bank Bumi Arta Wikan Aryono bersama dengan Direktur T. Hendra Jonathan menyampaikan bahwa perseroan belum mengetahui terkait rencana akuisisi yang akan dilakukan.

Direksi BNBA juga menyebutkan bahwa perseroan saat ini tidak memiliki informasi penting lainnya yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan maupun harga sahamnya.

"Belum ada informasi maupun kejadian penting lainnya yang material dan dapat memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat memengaruhi harga saham perusahaan," katanya dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (16/2/2021).

Diketahui, Bank Bumi Arta memiliki modal inti sebesar Rp1,46 triliun per 30 September 2020, atau kategori BUKU 2. Ketentuan POJK 12/2020 mengatur bahwa modal inti bank sedikitnya Rp3 triliun pada 2022. Ketentuan tersebut berlaku secara bertahap, di antaranya modal inti sedikitnya Rp2 triliun paling lambat 31 Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper