Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat total modal asing yang minggat dari pasar keuangan Indonesia mulai awal tahun hingga 8 April 2021 yaitu sebesar Rp9,68 triliun.
“Berdasarkan data setelmen selama 2021 (year to date/ytd), nonresiden jual neto Rp9,68 triliun,” tulis Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers, Jumat (9/4/2021).
Adapun, pada minggu kedua Maret 2021, berdasarkan data transaksi 5-8 April 2021, total aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik adalah sebesar Rp2,34 triliun.
Perinciannya, Erwin memaparkan jumlah beli neto di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp4,15 triliun, dan jual neto di pasar saham sebesar Rp1,81 triliun.
Erwin juga menyampaikan perkembangan nilai tukar rupiah selama 5-9 April 2021. Pada Kamis (8/4/2021) rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.530 per dolar Amerika Serikat (AS). Namun, pada Jumat (9/4/2021), rupiah kembali dibuka pada level yang sama di (bid) Rp14.530 per dolar AS, seperti sehari sebelumnya.
Di samping itu, BI juga mencatat yield SBN 10 tahun turun ke level 6,43 persen pada Kamis (8/4/2021). Hari ini, Jumat (9/4/2021), yield SBN 10 tahun turun lebih rendah ke level 6,39 persen.
Selain itu, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke 84,07 bps per 8 April 2021 dari 82,73 bps per 2 April 2021.
BI mengatakan akan terus memperkuat koordinasi dnegan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19, dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
“...Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” ujar BI.