Bisnis.com, JAKARTA — Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pegadaian (Persero) memutuskan Ridwan Arbian Syah sebagai Direktur Sumber Daya Manusia baru bagi perusahaan pergadaian pelat merah ini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham memutuskan hal ini dalam RUPS yang telah digelar secara virtual pada Kamis (15/04/2021).
Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (16/4), Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto berharap Ridwan bisa melanjutkan tugas pendahulunya agar lebih baik lagi dan mampu menjadikan Pegadaian sebagai pabrik talenta seperti yang tengah didorong oleh Kementerian BUMN dalam menciptakan Employee Value Proposition (EVP).
Ridwan bukan nama baru di Pegadaian. Karirnya dimulai sejak 1994 sebagai pemeriksa pembantu. Kemudian, sebagai Senior Manajemen karirnya terus moncer, mulai dari Pemimpin Wilayah IV Balikpapan (2011), General Manajer Inisiative Strategic & Decision Support (2012).
Dia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan (2013), Eksekutif General Manajer Teknologi Informasi (2014), General Manajer Pengelolaan SDM (2015), General Manager Strategi Human Capital (2016), dan Kepala Satuan Pengawasan Intern (2017-2021).
Kuswiyoto juga menyampaikan terima kasih kepada Mohammad Edi Isdwiarto yang menduduki jabatan Direktur SDM Pegadaian periode 2017-2021.
Baca Juga
"Beliau telah berupaya keras menciptakan Insan Pegadaian yang penuh talenta dan berkualitas. Selain itu juga meletakkan pondasi dalam pelaksanaan cara kerja baru sejalan dengan program transformasi digital maupun kultural," ujarnya.
Dengan perubahan tersebut, berikut susunan Direksi Pegadaian saat ini:
Direktur Utama: Kuswiyoto
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk: Harianto Widodo
Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan: Damar Latri Setiawan
Direktur Keuangan, Perencanaan Strategis, dan Manajemen Risiko: Ninis Kesuma Adriani
Direktur Teknologi Informasi dan Digital: Teguh Wahyono
Direktur Sumber Daya Manusia: Ridwan Arbian Syah
Direktur Umum: Gunawan Sulistyo
Sekadar informasi, Pegadaian tampak menorehkan kinerja positif di masa pandemi, tercermin dari jumlah nasabah yang dilayani pun mengalami peningkatan sebesar 22,15 persen secara year-on-year (yoy) dari 13,86 juta orang menjadi 16,93 juta orang pada 2020.
Pendapatan usaha pun meningkat 24,27 persen secara yoy dari Rp17,67 triliun pada 2019 menjadi Rp21,96 triliun pada tahun lalu. Namun, beban usaha juga naik beriringan dari Rp13,48 triliun ke Rp19,17 triliun.
Hal ini membuat laba sebelum pajak terkoreksi 31,82 persen secara tahunan menjadi Rp2,87 triliun, dari periode sebelumnya yang sebesar Rp4,21 triliun. Penurunan ini juga diakibatkan naiknya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dari Rp154 miliar menjadi Rp2,12 triliun pada 2020.
Dari sisi penyaluran pembiayaan, omzet Pegadaian tumbuh dari Rp145,63 triliun pada 2019 menjadi Rp164,95 triliun pada tahun lalu. Lebih lanjut, jumlah pelunasan masing-masing tercatat senilai Rp136,18 triliun pada 2019 dan Rp157,88 triliun pada tahun lalu.
Naiknya penyaluran ini turut mendongkrak aset terbesar Pegadaian, yakni pinjaman yang diberikan, dari Rp50,84 triliun menjadi Rp57,47 triliun. Sehingga, total aset Pegadaian naik 9,40 persen secara yoy dari Rp65,32 triliun menjadi Rp71,47 triliun pada 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
