Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. atau Tugu Insurance membukukan laba Rp271,9 miliar pada 2020. Laba per saham dasar tahun lalu pun tercatat senilai Rp149.
Berdasarkan laporan keuangan 2020 yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia pada Senin (3/5/2021), Tugu Insurance mencatatkan premi senilai Rp6,05 triliun. Jumlah itu terkoreksi 6,7 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan catatan 2019 senilai Rp6,49 triliun.
Pada 2020, perusahaan asuransi umum dengan kode emiten TUGU itu membayarkan klaim senilai Rp3,13 triliun atau naik hingga 40,7 persen (yoy) dari tahun sebelumnya senilai Rp2,2 triliun. Meskipun klaimnya meningkat, beban perseroan relatif terjaga dan mencatatkan penurunan pada 2020.
Baca Juga
TUGU mencatatkan nilai investasi pada 2020 sebesar Rp Rp8,3 triliun atau turun 3,2 persen (yoy) dari sebelumnya Rp8,5 triliun. Kondisi itu sejalan dengan hasil investasinya, yakni pada 2020 senilai Rp237,2 miliar atau terkoreksi 45,29 persen (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp433,7 miliar.
Capaian kinerja tersebut membuat laba perseroan pada 2020 senilai Rp271,9 miliar atau terkoreksi hingga 46,2 persen (yoy) dari sebelumnya Rp505,7 miliar. Alhasil, pada 2020, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat senilai Rp149 atau terkoreksi 42,25 persen (yoy) dari sebelumnya Rp258.
Sebanyak 58,5 persen saham TUGU dimiliki oleh PT Pertamina (Persero), lalu 15,75 persen dimiliki UOB Kay Hian Pte Ltd., 6,66 persen dimiliki PT Baruna Harmoni Investama, 5,29 persen dimiliki Samsung Fire & MarineCo., Ltd, dan 13,8 persen dimiliki lainnya.