Bisnis.com, JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) mempersiapkan berbagai kebutuhan integrasi, seiring aksi korporasi yang bakal digelar calon induk barunya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Seperti diketahui, Bank BRI bersiap menggelar penerbitan saham baru (rights issue) atas 28,67 miliar saham baru dalam rangka pembentukan holding BUMN ultra mikro.
Pemerintah selaku pemegang saham pengendali (56,75 persen) atas bank pelat merah berkode BBRI ini akan mengambil bagian atas seluruh Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), melalui mekanisme inbreng atau nontunai dengan saham miliknya di Pegadaian dan PNM.
Perinciannya, sebanyak 6,24 juta saham seri B atau mewakili 99,99 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Pegadaian, serta sebanyak 3,79 juta saham seri B atau mewakili 99,99 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PNM.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan bahwa anggota holding lebih banyak menuntaskan pemenuhan kewajiban dari sisi regulasi, serta integrasi infrastruktur, dengan harapan holding akan berjalan efektif begitu diresmikan.
"Aktualisasinya lebih ke persiapan integrasi data bersama, dan ini terus berjalan. Karena seperti yang pernah saya bilang, data itu yang nanti mendorong kolaborasi antara yang ultra mikro, mikro, dan kecil, dengan yang besar. Karena ada pengelompokan sektor usaha beserta komoditasnya yang makin baik," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (15/6/2021).
Baca Juga
Arief mengungkap persiapan ini merupakan upaya PNM agar sanggup berperan sebagai penyedia awal modal finansial, modal intelektual, dan modal sosial bagi nasabah ekosistem holding ultra mikro.
Sekadar informasi, selama ini PNM menjalankan penyaluran kredit modal kerja di dua program utamanya, Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), pun dengan pinjaman kolektif atau berbasis kelompok.
"Karena so far, kita kan sudah berbagi segmen. PNM akan mempersiapkan diri jadi feeder Bank BRI, kalau memang ada nasabah kita yang sudah siap menjadi entrepreneur individu yang siap menerima pinjaman perbankan. Fungsi kita di modal intelektual dan sosial kepada nasabah akan jadi lebih utama. Tapi selaku ekosistem, tentu kita bertiga berjalan bersama-sama," tambahnya.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengungkap hal serupa, dimana anggota holding lebih banyak mempersiapkan diri dalam tataran operasional.
Pegadaian dan PNM sendiri mendukung penuh aksi korporasi yang tengah diupayakan oleh Bank BRI selaku induk holding, serta pemerintah selaku pemegang saham utama dari ketiga perusahaan.
"Kalau Pegadaian akan mengikuti induk holding untuk proses [aksi korporasi] tersebut. Kami sendiri lebih mempersiapkan membentuk tim integrasi management office untuk tataran operasionalnya," ungkapnya kepada Bisnis.