Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappenas Sebut Kelompok Usia Anak-Anak Lebih Sedikit Memiliki Jaminan Kesehatan

Dalam hasil studi 2019 pada lima provinsi, persentase kelompok usia anak terendah yang terdaftar JKN adalah kelompok anak usia di bawah satu tahun. Data menunjukan hanya ada 12 persen anggota rumah tangga dengan usia di bawah satu tahun yang memiliki JKN.
Peserta BPJS Kesehatan memperlihatkan kartu peserta/Antara
Peserta BPJS Kesehatan memperlihatkan kartu peserta/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat adanya kesenjangan persentase kepemilikan jaminan kesehatan nasional (JKN) antara anggota rumah tangga di Indonesia berusia dewasa dan anak-anak.

Direktur Kependudukan dan Jaminan Sosial Kementerian PPN/Bappenas Muhammad Cholifihani menyebut penelitian Bappenas menemukan terdapat lebih dari setengah atau 56 persen dari anggota rumah tangga terdaftar dalam JKN, namun proporsi untuk usia anak lebih rendah.

Dalam hasil studi 2019 pada lima provinsi, Cholifihani memaparkan persentase kelompok usia anak terendah yang terdaftar JKN adalah kelompok anak usia di bawah satu tahun. Dia menyebut hanya ada 12 persen anggota rumah tangga dengan usia di bawah satu tahun yang sudah terdaftar memiliki JKN.

Sementara, terdapat 18 persen anggota rumah tangga berusia di bawah 5 tahun yang memiliki JKN. Lalu, persentase kelompok usia anak tertinggi dalam kepemilikan JKN adalah usia 18 tahun yaitu sebesar 48 persen.

“Jadi kesenjangan lebih besar untuk kelopok yang lebih mudah ini, dapat menandakan akses kesehatan yang bisa tertunda bagi anak yang baru lahir,” kata Cholifihani dalam Peresmian Pokja Stranas AKPSH dan Diseminasi Studi Administrasi Kependudukan dan Pelayanan Dasar secara virtual, Rabu (23/6/2021).

Adapun, hasil studi tersebut dilakukan di lima provinsi yaitu Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam lima provinsi tersebut, ada 10 kabupaten yang menjadi sampel penelitian seperti Kabupaten Aceh Barat dan Bener Meriah (Aceh), dan Kabupaten Pekalongan serta Kabupaten Pemalang (Jawa Tengah).

Lalu, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Lumajang (Jawa Timur), Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Bima (NTB), serta Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Pangkep (Sulawesi Selatan).

Secara rinci, penelitian tersebut dilakukan secara kuantitatif terhadap 1.040 rumah tangga, dan secara kualitatif terhadap 570 partisipan.

Dalam melakukan penelitian, Bappenas juga dibantu oleh Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK), Pusat Kajian dan Advokasi Perlindungan dan Kualitas Hidup Anak (Puskapa) Universitas Indonesia, dan Pemerintah Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper