Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ampun Bang Jago! Saham ARTO Rekor Lagi, Tembus Rp18.000

Sepanjang perdagangan hari ini ARTO bergerak di rentang 17.375 hingga 18.225 dengan volume perdagangan sebanyak 28,69 juta saham.
Logo Bank Jago/Istimewa
Logo Bank Jago/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) kembali menembus rekor tertingginya pada perdagangan hari ini, Rabu (28/7/2021), di tengah koreksi IHSG.

IHSG berakhir di zona merah dengan pelemahan 0,14 persen ke level 6.088,52 pada perdagangan hari ini seiring dengan aksi jual investor asing.

Sementara itu, saham Bank Jago menguat 4,60 persen ke level 18.200 dan sempat menembus angka 18.225 pada. Angka ini merupakan level tertinggi sepanjang masa (all time high).

Pada perdagangan kemarin, saham ARTO ditutup pada level 17.400. Sementara, sepanjang perdagangan hari ini ARTO bergerak di rentang 17.375 hingga 18.225 dengan volume perdagangan sebanyak 28,69 juta saham.

Nilai turnover pada hari ini tercatat senilai Rp514,97 miliar. Pada harga tersebut, Bank Jago pun memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp252,18 triliun.

Sebelumnya, Bank Jago telah merilis laporan keuangan semester I/2021 pada Senin (26/7/2021). Dalam laporan tersebut, Bank Jago tercatat membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp46,78 miliar pada semester I/2021.

Rugi yang dialami perseroan menyusut dari kerugian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp50,91 miliar. Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan jika dihitung secara kuartalan, kinerja Bank Jago sejatinya semakin membaik.

Pada kuartal I/2021, Bank Jago membukukan kerugian Rp38 miliar. Dengan kenaikan kredit dan penempatan dana lebih dari hasil rights issue di instrumen produktif lainnya, kerugian dapat diperkecil menjadi Rp9 miliar pada kuartal II/2021.

"Data tersebut menunjukkan bahwa kinerja bank ini terus membaik dan semakin solid," kata Kharim.

Kharim menambahkan sebagai bank teknologi yang tengah berkembang, perseroan terus mengalokasikan belanja modal untuk investasi IT, pengembangan aplikasi dan rekruitmen talenta baru. Hal ini membuat biaya operasional (operating expense) meningkat 135 persen menjadi Rp183 miliar.

Kenaikan biaya operasional ini berdampak ke perolehan laba periode semester I/2021 yang masih membukukan rugi bersih Rp47 miliar.

"Jadi, kinerja kami belum positif karena faktor investasi. Kami menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar dan masih sejalan dengan perencanaan awal. Investasi ini tentu akan bisa dinikmati hasilnya di masa mendatang," kata Kharim dalam keterangan resminya, Senin (26/7/2021).

Adapun, Credit Suisse Equity Research menaksir harga saham ARTO bisa menembus 22.600 dengan rating outperfom.

Dalam laporan terbaru, Credit Suisse menyatakan Bank Jago berada di jalur yang jelas untuk menjadi bank konsumen terbaik di Indonesia pada 2030.

Pada era disrupsi saat ini, Bank Jago memiliki modal kuat untuk menjadi 'pengganggu' yang sukses dalam industri melalui beberapa hal, seperti menyatu dengan GoTo dan ekosistem lainnya, memiliki tim manajemen yang kuat serta berpengalaman, dan basis operasional cloud penuh sekaligus tim teknologi mumpuni.

"Jadi, katalisator utama adalah hasil laporan keuangan kuartal kedua 2021, integrasi Jago dalam aplikasi GoTo, peluncuran aplikasi UMKM Jago, dan peluncuran produk pinjaman digital Jago," demikian ditulis Credit Suisse, Senin (27/7/2021)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper