Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI (BBNI) Raup Laba Rp5,04 Triliun pada Semester I/2021. Melonjak 13 Persen

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Senin (16/8/2021), nilai tersebut naik 13 persen year on year (yoy), dari semester I/2020 yang senilai Rp4,46 triliun
Kantor BNI/Istimewa
Kantor BNI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) membukukan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasi senilai Rp5,04 triliun sepanjang semester I/2021.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Senin (16/8/2021), nilai tersebut naik 13 persen jika dibandingkan dengan raihan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasi pada periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy), yang senilai Rp4,46 triliun.

Sementara, secara bank only, BBNI membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp4,89 triliun pada periode yang sama. Nilai ini naik 16,43 persen yoy.

Kenaikan laba bersih secara konsolidasi tersebut didorong oleh pendapatan bunga yang naik dari Rp17,80 triliun pada semester I/2020 menjadi Rp19,32 triliun pada paruh pertama tahun ini. Jika dirinci, pendapatan bunga sebenarnya mengalami penyusutan sebesar 10,15 persen yoy.

Namun, perseroan berhasil menekan beban bunga dari Rp10,36 triliun menjadi Rp5,97 triliun sehingga pendapatan bunga bersih pun melonjak 8,54 persen secara tahunan.

Dari sisi penyaluran kredit konsolidasi, BNI mencatatkan senilai Rp569,73 triliun atau tumbuh 3,00 persen year to date (ytd) dibandingkan dengan realisasi akhir tahun lalu. Secara bank only, kredit yang disalurkan BBNI senilai Rp568,54 atau naik 3,03 persen ytd.

Sementara itu, dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga secara konsolidasi tercatat senilai Rp646,56 triliun. Nilai ini menurun dibandingkan dengan akhir tahun lalu yang senilai Rp679,44 triliun. Penurunan terlihat dari sisi deposito yang menyusut 8,70 persen ytd dan giro yang turun 11,62 persen.

Dari sisi rasio keuangan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat sebesar 18,18 persen pada 30 Juni 2021 atau lebih tinggi dibandingkan akhir Juni 2020 yang sebesar 16,71 persen.

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross BNI sebesar 3,94 persen, naik dibandingkan Juni 2020 yang sebesar 3,03 persen. Begitu pula dengan NPL net yang naik dari 0,55 persen menjadi 0,90 persen.

Seiring dengan kenaikan rasio NPL, cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif BNI pun ikut terkerek dari 4,11 persen menjadi 6,60 persen.

Adapun, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) BBNI sebesar 4,85 persen dengan rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) sebesar 87,83 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper