Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset BPR Intidana Tembus Rp1,03 Triliun. Melonjak 24,7 Persen

Membaiknya fungsi intermediasi membuat aset BPR Intidana mencapai Rp1,03 triliun pada akhir 2020.
BPR Intidana/Istimewa
BPR Intidana/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Di tengah situasi sulit lantaran pandemi Covid-19, BPR Intidana Sukses Makmur (BPR Intidana) mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp1,03 triliun, naik 24,70 persen dibandingkan dengan posisi pada 2019. Sejumlah indikator keuangan BPR Intidana juga membaik.

Polycarpus Feriyanto, Direktur Utama BPR Intidana, mengatakan dalam situasi yang tidak mudah, BPR Intidana menutup tahun kerja 2020 dengan pencapaian yang optimal. Fungsi intermediasi yang dijalankan BPR Intidana berjalan sangat baik.

“Kunci keberhasilan BPR Intidana adalah kerja keras dan penerapan budaya kerja baru KITE COCOK [Ketuhanan Yang Maha Esa, Integritas, Team Work, Customer Focus, Continuous Improvement] dengan fokus pada sumber daya manusia yang handal dan berintegritas,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (16/8/2021).

Adapun, pada 2020 kredit yang disalurkan BPR Intidana senilai Rp653,06 miliar, tumbuh 7,62 persen dibandingkan dengan 2019. Sejalan dengan itu, dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 67,40 persen menjadi Rp544,06 miliar.

Membaiknya fungsi intermediasi membuat aset BPR Intidana mencapai Rp1,03 triliun pada akhir 2020. BPR Intidana juga mendapatkan rating “sangat bagus” dari Infobank 2021 karena dinilai mampu menjaga performa bisnisnya secara berkelanjutan.

Polycarpus menuturkan pada 2020, BPR Intidana menjalankan sejumlah strategi untuk mendukung kinerja. Beberapa strategi itu ialah melakukan pendekatan jemput bola kepada nasabah, melakukan pendekatan kepada perusahaan BUMN, instansi pemerintah, dan swasta.

Kemudian, melakukan proses analisa kredit yang cepat dan efisien dengan tetap mengedepankan prinsip prudential banking, serta membina hubungan baik dengan nasabah.

Selain itu, pembenahan organisasi dan pengembangan kompetensi SDM serta perluasan jaringan kantor juga menjadi langkah strategis yang dilakukan BPR Intidana pada 2020. Tahun lalu, BPR Intidana membuka dua kantor cabang, yang berada di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara dan Kota Bekasi, Jawa Barat.

“Selama 2020 kami telah berupaya untuk melaksanakan langkah-langkah strategis untuk mengelola dan mengembangkan usaha, antara lain pembenahan organisasi, penguatan kompetensi SDM, meningkatkan kualitas pengelolaan aktivitas pemasaran, dan melakukan perluasan ekspansi serta peningkatan branding,” tambahnya.

Merujuk pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kinerja BPR secara umum masih tumbuh positif. DPK dan kredit masing-masing tumbuh 3,52 persen dan 1,83 persen. Kendati demikian, kinerja laba BPR terkoreksi pada kisaran 16,07 persen.

Polycarpus melanjutkan hingga triwulan I/2021, kinerja keuangan BPR Intidana dari sisi neraca tumbuh cukup baik. Total aset tumbuh 1,79 persen, DPK tumbuh tumbuh 6,42 persen dari posisi akhir 2020. Dalam hal profitabilitas, BPR Intidana membukukan laba bersih Rp1,12 miliar.

Pada 2021, katanya, BPR Intidana menargetkan pertumbuhan yang realistis dengan mempertimbangkan situasi pandemi yang masih belum menentu. Strategi yang dilakukan, secara umum adalah menerapkan strategi pertumbuhan kredit dan pendanaan yang berkelanjutan dan sesuai prinsip kehati-hatian.

BPR Intidana menargetkan pada 2021 kredit tumbuh 4 persen, sementara DPK pada kisaran 13 persen. Untuk mencapai target itu, BPR Intidana akan terus jemput bola dengan datang langsung ke tempat penabung atau deposan, memberikan pelayanan yang maksimal, dan menjalankan fasilitas online untuk menjawab kebutuhan transaksi nasabah.

“Untuk pertumbuhan kredit, BPR Intidana menerapkan strategi penjualan dengan prinsip speed [kecepatan], simplicity [kemudahan] dan convenient [kenyamanan], tetapi tidak mengabaikan prinsip kehati-hatian dan keamanan,” katanya.

Di lain sisi, untuk memperkuat bisnis dan pelayanan kepada nasabah, kata Polycarpus, BPR Intidana juga melakukan sejumlah inovasi, salah satunya adalah penyediaan layanan mobile banking (m-banking). Saat ini m-banking BPR Intidana sedang dalam proses persetujuan OJK dan akan segera di-launching.

Melalui layanan m-banking para nasabah akan mendapat banyak kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan, seperti cek saldo, transfer dana antar rekening, transfer dana antar bank, pembayaran tagihan, isi pulsa, dan lain-lain.

“Selain itu, dengan adanya layanan m-banking ini, diharapkan nasabah tidak ragu lagi untuk menempatkan dananya di BPR Intidana dan terus menambah saldo simpanannya, karena nantinya transaksi perbankan melalui BPR Intidana akan semakin menjadi lebih mudah dan praktis,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper