Bisnis.com, JAKARTA -- PT BPR Intidana Sukses Makmur (Bank Intidana) membukukan laba mencapai Rp24,61 miliar pada 2023, tumbuh 95,02% dari periode sebelumnya Rp12,62 miliar pada 2022.
Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia pada Senin (29/4/2024), laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga yang tumbuh 41,86% menjadi Rp214,04 miliar dari sebelumnya Rp150,89 miliar.
Lalu, pendapatan lain perseroan mencapai Rp6,6 miliar, naik 36,88% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,83 miliar pada Desember 2022.
Adapun, kredit yang diberikan kepada nonbank pihak terkait naik signifikan hingga 199,02% mencapai Rp15,85 miliar pada 2023, dibanding sebelumnya Rp5,3 miliar. Sementara, kepada nonbank pihak tidak terkait naik 13,77% menjadi Rp1,1 triliun dari sebelumnya Rp998,13 miliar.
Aset perseroan pun naik 24,13% menjadi Rp1,9 triliun dari sebelumnya Rp1,53 triliun. Seiring dengan penyaluran kredit, per Desember 2023 rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) net berada pada level 4,61%. Kemudian NPL gross 4,9%.
Lalu, dari segi rasio rentabilitas, perseroan mencatatkan Return on Asset (ROA) 1,95%. Tak hanya itu, Bank Intidana mencatat beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di level 82,20%. Selanjutnya, rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) mencapai 5,91%
Baca Juga
Terakhir, dari sisi simpanan Bank Intidana, perseroan memiliki tabungan yang naik 68,29% mencapai Rp43,3 miliar dibanding sebelumnya Rp25,73 miliar. Kemudian deposito mencapai Rp1,28 triliun per Desember 2023.