Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan harga teoretis saham PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA).
Dalam pengumuman dengan nomor No. Peng-00279/BEI.POP/09-2021, Bursa menyatakan pengumuman harga teoretis saham tersebut antara lain berdasarkan Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dan menunjuk surat Bank Woori Saudara Indonesia 1906 No. 204/BWS-DIR/BEI/IX/2021 tanggal 7 September 2021.
BEI menyampaikan rasio HMETD SDRA adalah 100.000:30.198 untuk saham. Setiap pemegang 100.000 saham lama SDRA mempunyai 30.198 HMETD untuk membeli 30.198 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp719 per saham.
Harga saham SDRA pada saat akhir Cum di Pasar Reguler tanggal 14 September 2021 tercatat pada harga Rp755, dengan demikian Harga Teoretis untuk pedoman tawar menawar dan penghitungan Indeks Harga Saham BEI serta Indeks Harga Saham Individual ditetapkan berdasarkan formula sebagai berikut:
Harga Teoretis = ------------------------------
"Harga Teoretis saham SDRA yang dicantumkan di JATS untuk Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi pada tanggal 15 September 2021 disesuaikan dengan fraksi harga menjadi Rp745," demikian pengumuman BEI yang dikutip Bisnis pada Rabu (15/9/2021)
Sementara. harga dasar untuk penghitungan Indeks Harga Saham Individual SDRA ditetapkan berdasarkan formula sebagai berikut.
Harga Dasar Baru = ------- x 89,405 = 88,221
Sebelumnya, perseroan menyelenggarakan RUPSLB pada 14 Juli 2021. Dalam rapat ini, disetujui rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dalam rights issue kali ini, Bank Woori Saudara akan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,68 miliar lembar dengan nilai Rp100 per saham atau 40 persen dari modal yang disetor dan ditempatkan.
Nantinya dana hasil rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan, pengembangan usaha dan ekspansi bisnis perseroan yang lebih luas lagi.
Rights issue SDRA ini juga dinilai akan mengurangi biaya bunga dan peningkatan likuiditas sehingga nantinya bisa memperkuat neraca keuangan, serta meningkatkan aset dengan adanya tambahan pendanaan yang digunakan untuk pengembangan usaha perseroan.
Selain itu, emiten bank milik pengusaha dan pendiri grup Medco Arifin Panigoro ini juga menyatakan akan tetap fokus pada pengembangan bisnis korporat dan retail dengan memperkuat struktur portofolio dan peningkatan kualitas penyaluran kredit.