Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur BI Pimpin Asian Consultative Council Bank for International Settlements

ACC-BIS yang merupakan forum untuk komunikasi antara bank-bank sentral pemegang saham BIS di kawasan Asia-Pasifik.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo ditunjuk sebagai Ketua Asian Consultative Council - Bank for International Settlements (ACC-BIS). Perry akan memimpin ACC-BIS yang merupakan forum untuk komunikasi antara bank-bank sentral pemegang saham BIS di kawasan Asia-Pasifik.

Perry akan mulai memimpin ACC-BIS pada 26 September 2021 hingga dua tahun ke depan. Adapun, anggota ACC-BIS adalah 13 gubernur bank sentral dari Australia, China, Hong Kong SAR, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Sebagai Ketua ACC-BIS, Gubernur BI akan berperan dalam mengarahkan aktivitas ACC-BIS di berbagai area terkait bank sentral seperti moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.

“Sebagai Ketua ACC-BIS, saya akan memperkuat dan mempererat komunikasi dan kerja sama antar bank sentral di Asia Pasifik agar proses pemulihan ekonomi dapat terus terjadi secara merata di seluruh negara, serta mendorong pertumbuhan yang lebih kuat dan berkesinambungan," ujar Perry seperti yang dikutip dari siaran resmi, Jumat (24/9/2021).

Dalam periode kepemimpinannya, Perry akan mendorong ACC-BIS untuk menghasilkan riset dan rekomendasi kebijakan di sejumlah isu yang sedang mengemuka di kalangan bank sentral dunia.

Contohnya seperti bagaimana melindungi negara-negara berkembang dari efek limpahan yang ditimbulkan oleh normalisasi kebijakan negara-negara maju (exit strategy), dan bagaimana pengembangan sumber-sumber pembiayaan yang dapat mendukung upaya dunia dalam mengatasi perubahan iklim (sustainable finance).

"Dan apa saja prinsip-prinsip yang perlu menjadi acuan dalam pengembangan uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral [Central Bank Digital Currency], sehingga dapat mengoptimalkan manfaatnya dan memitigasi risiko yang ada di dalamnya," demikian dikutip dari siaran resmi.

Selain itu, posisi Ketua yang diemban Perry selama dua tahun ke depan di ACC-BIS juga akan dapat mendukung agenda Indonesia pada Presidensi G-20 2022 dan Asean 2023 yang akan datang.

Sebelumnya, Dewan Direksi (Board of Directors) BIS menunjuk Perry sebagai Ketua ACC-BIS menggantikan Ravi Menon, Direktur Pelaksana Otoritas Moneter Singapur (Monetary Authority of Singapore).

Posisi ini sebelumnya pernah dijabat oleh sejumlah gubernur/pejabat bank sentral dari negara-negara anggota seperti Australia, Hong Kong, China, India, Malaysia, Jepang, Korea, Filipina, Selandia Baru, Thailand, dan yang terbaru yaitu Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper