One Stop Solution Hub: Xpora Layani UMKM Agar Go Productive, Go Digital dan Go Global

Kini ekspor tidak hanya menjadi ladang ekspansi bisnis perusahaan besar Indonesia, tetapi juga bisa ditembus oleh UMKM
Foto: Menteri Koperasi & UKM Teten Masduki (tengah), Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal (kiri), dan Desi Anwar (kanan) berbincang-bincang mengenai BNI Xpora yang merupakan One Stop Solution Hub agar UMKM Indonesia dapat Go Productive, Go Digital, dan Go Global.Terima kasih
Foto: Menteri Koperasi & UKM Teten Masduki (tengah), Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal (kiri), dan Desi Anwar (kanan) berbincang-bincang mengenai BNI Xpora yang merupakan One Stop Solution Hub agar UMKM Indonesia dapat Go Productive, Go Digital, dan Go Global.Terima kasih

Bisnis.com, JAKARTA — Sejalan dengan upaya pemerintah mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air dapat masuk ke pasar global, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., melihat peluang untuk berkontribusi lebih dengan menghadirkan Xpora, guna meningkatkan ekspor sektor tersebut.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan sektor UMKM menjadi penopang ekonomi nasional khususnya pada pandemi Covid-19. UMKM yang bisa bertahan saat ini, yang bisa masuk dalam ekosistem digital terdapat 15,9 juta UMKM atau 23 persen yang telah terkoneksi.

“Dengan teknologi digital, yang belanja sekarang itu langsung, konsumen di Eropa langsung beli batik di Jawa. Ini kita harus perkuat logistik sistem, digital payment-nya. Makanya BNI Xpora ini keren konsepnya,” ujarnya.

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengatakan pasar ekspor tidak hanya menjadi ladang ekspansi bisnis perusahaan besar Indonesia, tetapi juga bisa ditembus oleh UMKM.

“Contoh, peluang bisnis bukan lagi andalkan tetangga sekitar sebagai pasar tetapi juga seantero Indonesia, bahkan ke tingkat global. Seperti yang dilakukan BNI, yang sudah membuka jalan bagi UMKM agar go global menembus pasar Eropa,” katanya.

Untuk membantu UMKM go global, BNI telah menghadirkan Xpora, yakni merupakan One Stop Solution Hub yang memberikan layanan bagi pelaku UMKM Indonesia agar dapat Go Productive, Go Digital, & Go Global serta menjadi pusat layanan bagi para pengusaha diaspora Indonesia yang berada di luar negeri. Melalui Xpora, BNI ingin KCLN dan diaspora Indonesia untuk membantu ekspor UMKM.

Saat ini BNI memiliki enam KCLN yakni di Singapura, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat. Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal mengatakan penyaluran kredit berorientasi ekspor BNI telah menyentuh Rp1 triliun dan ditargetkan pada tahun ini bisa mendekati Rp2 triliun. BNI pun menghadirkan Xpora yang merupakan dari penugasan serta niat untuk mengoptimalkan peran KCLN dan diaspora yang menjadi mitra bisnis BNI di luar negeri.

Kehadiran Xpora menjadi komitmen BNI untuk mengakselerasi UMKM naik kelas dan go global. Sejak dirilis, Xpora mendapatkan sambutan positif dari pelaku UMKM.

“Karena ekosistemnya ekspor dan diaspora, maka semua aktivitas Xpora ini mengarah ke sana. Ternyata banyak ekspor kita yang unggul dan tidak ada di negara tujuan. Misalnya kayu manis dan vanila. Sementara itu, sekarang kami sudah memiliki beberapa kantor cabang di luar negeri, seperti di New York, Tokyo, Seoul, Singapura, London, Hongkong,” ujarnya.

BNI, menemukan sedikitnya terdapat 5 tantangan UMKM untuk go global yakni akses permodalan, akses melakukan transaksi, akses teknologi, mendapatkan informasi, peningkatan kapabilitas, dan yang terakhir adalah bagaimana UMKM memperoleh akses pasar yang lebih luas.

Kelima tantangan itu berusaha dijawab oleh Xpora yang dalam jangka panjang diharapkan dapat menjadi bagian peningkatan eksportir baru dengan memperkaya keragaman solusi keuangan dan peningkatan bisnis bersama mitra-mitra strategis. Iqbal menuturkan untuk mem bantu UMKM go global, BNI bekerja sama dengan kementerian terkait, swasta, e-commerce dan lainnya.

Melalui kerja sama itu, dia optimistis BNI mampu ber kontribusi mensukseskan target 500.000 eksportir baru pada 2030.

“Saya yakin berkat kerja sama, target 500.000 eksportir baru bisa tercapai dan itu akan memberikan dampak yang luar biasa bagi perekonomian,” ujarnya.

Xpora pun telah berhasil melakukan business matching antara Kadek, pelaku usaha kerajinan kayu (wood art) asal Bali dan Rezza, pelaku usaha kerajian rotan asal Solo dengan buyer dari Korea Selatan.

Keduanya semula memasarkan produknya melalui website. Xpora kemudian masuk memperluas akses pasar bagi mereka. Kadek dan Rezza berhasil mendapatkan kesempatan masuk ke pasar UMKM di Korea Selatan, berkat kerja sama BNI melalui KCLN Seoul.

“Melalui BNI Xpora, saya berharap ada business matching ke banyak negara lain juga,” kata Kadek. Hal senada juga diharapkan Rezza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper