Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Kelola Keuangan: Aset Tumbuh, Terproteksi Asuransi

Pengelolaan keuangan selanjutnya adalah dengan mengalokasikan dana darurat. Menurutnya, keberadaan dana darurat sejak awal jauh lebih penting dibandingkan dengan sesegera mungkin terjun berinvestasi.
Ilustrasi/thisisaustralia.com
Ilustrasi/thisisaustralia.com

Bisnis.com, JAKARTA — Pengelolaan keuangan perlu dijalankan dengan konsisten dan terencana agar berbagai tujuan finansial dapat tercapai dengan baik. Aset yang tumbuh dan hidup yang terproteksi menjadi salah satu tujuan yang banyak diinginkan.

Chief Agency Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Jeffrey Kie menjelaskan bahwa pengelolaan keuangan merupakan langkah vital agar seseorang bisa mengoptimalkan pendapatannya dengan baik. Langkah itu perlu dibiasakan agar terus berjalan lancar.

Dia memberikan sejumlah tips agar pengelolaan keuangan dapat berjalan optimal dan memberikan ketenangan bagi si pemilik dana. Jeffrey menekankan pentingnya penganggaran, tabungan, dan proteksi untuk ketenangan.

Menurut Jeffrey, langkah paling awal dalam pengelolaan keuangan adalah menyisihkan atau menganggarkan pendapatan yang ada. Seseorang harus memisahkan dana untuk keperluan utama, seperti biaya sewa atau cicilan rumah, biaya makan, biaya pendidikan, dan lain-lain.

"Sisihkan untuk hal-hal yang bisa kita prediksi dan rencanakan, jadi pengeluaran kita akan menyesuaikan. Usahakan untuk menyisihkan di awal, sisihkan dulu baru belanja," ujar Jeffrey kepada Bisnis, Jumat (8/10/2021).

Menurutnya, seseorang dapat memasang target pengeluaran agar tidak melebihi 30 persen–40 persen dari penghasilan. Kondisi dan kemampuan seseorang memang berbeda-beda, tetapi Jeffrey menilai bahwa esensi utamanya adalah meminimalisir pengeluaran agar alokasi simpanan lebih besar.

Selanjutnya, aspek penting dalam pengelolaan keuangan adalah kontrol belanja. Jeffrey menekankan agar kita mengutamakan membeli sesuatu yang dibutuhkan, bukan sekadar diinginkan.

Kontrol belanja yang baik akan membantu tercapainya upaya pertama, yakni alokasi dana. Kecermatan dalam mengeluarkan uang membuat seseorang dapat menjaga alokasi tabungan dan sisa uang sesuai rencana awal.

Setelah itu, Jeffrey menjelaskan bahwa pengelolaan keuangan selanjutnya adalah dengan mengalokasikan dana darurat. Menurutnya, keberadaan dana darurat sejak awal jauh lebih penting dibandingkan dengan sesegera mungkin terjun berinvestasi.

"Seperti saat Covid-19 ini, banyak orang dirumahkan atau sakit, kondisi keuangan bisa langsung terganggu, di situ pentingnya dana darurat. Kalau sudah ada dana darurat, minimal enam kali pendapatan bulanan, mau investasi atau lainnya jadi tenang," ujarnya.

Langkah pengelolaan keuangan selanjutnya, atau berjalan paralel dengan pemenuhan dana darurat, adalah membeli asuransi. Menurut Jeffrey, asuransi kesehatan menjadi sangat penting, terlebih di masa pandemi Covid-19.

Menurutnya, keberadaan asuransi membuat seseorang dapat merasa lebih tenang karena adanya proteksi atas berbagai risiko. Jika hal yang tidak diinginkan terjadi, seseorang tidak akan dibuat pusing atas gejolak finansial karena sudah terlindungi.

Selain itu, Jeffrey pun menilai bahwa kepemilikan asuransi akan membuat seseorang lebih disiplin mengelola keuangan. Adanya pengeluaran rutin untuk premi membuat seseorang dapat mengalokasikan kebutuhan lainnya sehingga tahu batasan-batasan yang ada.

"Kalau terjadi sesuatu, dana darurat enam bulan bisa jadi habis dalam hitungan hari lho kalau masuk rumah sakit, tapi kalau ada asuransi dana itu bisa dijaga untuk kepentingan lain. Ketika sudah siap dana darurat, asuransi, biaya-biaya lain, ada alokasi biaya yang bisa kita keluarkan untuk investasi, tidak perlu khawatir," ujarnya.

Terakhir, Jeffrey menyarankan agar masyarakat mengupayakan adanya penghasilan tambahan selain dari pekerjaan utama di masa pandemi Covid-19 ini. Adanya ketidakpastian ekonomi membuatkita perlu berjaga-jaga dari kemungkinan terburuk, yakni kehilangan mata pencaharian.

"Misalnya di Manulife, kami membuka peluang kepada orang-orang untuk menjajaki profesi sebagai agen asuransi. Ini tidak mengganggu pekerjaan utama mereka, tapi bisa memberi penghasilan tambahan," ujar Jeffrey.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper