Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) baru saja menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas VII (PUT VII) melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada 21 Oktober 2021.
Perseroan meraup pendanaan publik hingga Rp618 miliar dari 8 miliar saham baru yang terserap. Capaian ini jauh melampaui catatan pendanaan publik PUT VI senilai Rp320,5 milliar.
Meski demikian, capaian tersebut jauh dari target dana yang dibidik perseroan sebesar Rp1,8 triliun dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 23,39 miliar saham baru seri C dengan nominal Rp50 per saham.
Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin menyatakan ada banyak investor potensial yang tertarik menjadi pemegang saham perseroan. Namun, belum seluruhnya dapat melakukan pembelian saham.
Soal investor potensial ini sempat disinggung pada awal Oktober ini. Ketika itu Agus menyebutkan Reliance Group telah menyatakan keseriusan untuk mendukung Bank Banten, salah satunya menjadi pembeli siaga (standby buyer) rights issue PUT VII perseroan.
Berikutnya, nama lain yang juga disebut akan masuk ke Bank Banten melalui PUT VII, yakni konsorsium grup Mega Karya Anugrah (MKA). Konsorsium ini menyatakan komitmenya membeli saham Bank Banten dengan nilai Rp1,8 triliun.
Baca Juga
Agus mengungkap investor potensial tidak seluruhnya melakukan pembelian saham disebabkan keterbatasan waktu. Meski begitu, dia berharap investor potensial itu tetap bisa ikut serta pada aksi korporasi berikutnya.
"Kami berterima kasih kepada semua investor yang mempercayakan dananya kepada Bank Banten. Ada banyak sekali potential investor yang tertarik menjadi pemegang saham kami, namun karena keterbatasan waktu sehingga belum semuanya dapat melakukan pembelian saham. Akan tetapi, insya Allah dapat turut memiliki Bank Banten melalui Penawaran Umum Terbatas selanjutnya," terang Agus melalui keterangan resmi.
Meskipun PT Banten Global Development tidak berpartisipasi, Agus menyebutkan dana yang terhimpun pada PUT VII ini melampaui target yang dicanangkan di rencana bisnis bank (RBB) Bank Banten, yakni sebesar Rp 600 milliar. Perolehan dana publik pada PUT VII naik 92,8 persen dibanding perolehan dana pada PUT VI pada 4 Januari 2021 lalu.
“Kenaikan pendanaan ini merupakan bentuk nyata kepercayaan investor terhadap Bank Banten. Hal ini memotivasi kami untuk terus memacu kinerja perseroan agar dapat meraih laba dan memberikan dampak terhadap pembangunan ekonomi Banten. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk penyaluran kredit sekitar 65 persen serta penguatan struktur keuangan perseroan sekitar 35 persen,” pungkas Agus.