Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) membukukan laba bersih sebesar Rp1,09 triliun untuk periode yang berakhir pada 30 September 2021.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan di Harian Bisnis Indonesia pada Kamis (28/10/2021), laba BTPN Syariah melesat 116 persen dari laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp506 miliar.
Pertumbuhan laba ditopang oleh pendapatan penyaluran dana yang tumbuh 10 persen yoy atau Rp3,42 triliun. Sementara, bagi hasil untuk pemilik dana investasi yang menyusut sebesar 19 persen atau Rp309 miliar. Sehingga pendapatan setelah distribusi bagi hasil mencapai Rp3,12 triliun atau tumbuh 22 persen secara yoy.
BTPN Syariah memiliki rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang kuat di posisi 55 persen, jauh di atas rata-rata industri. Sementara total aset tumbuh 15 persen yoy yang sebelumnya Rp15,5 triliun menjadi Rp 17,79 triliun.
Pertumbuhan ini ditopang oleh dana pihak ketiga tumbuh (DPK) yang tumbuh sebesar 15 persen menjadi Rp10,6 triliun dari Rp9,2 triliun. Dari sisi pembiayaan, BTPN Syariah mencatatkan pembiayaan sebesar Rp10,2 triliun pada kuartal ketiga 2021 atau tumbuh 12 persen yoy.
Untuk non performing finance (NPF), BTPN Syariah mencatatkan rasio masing-masing sebesar 2,38 persen secara gross pada September 2021 dan 1,87 persen secara gross pada September 2020. Sedangkan untuk NPF net tercatat sebesar 0,01 persen pada September 2021 dan 0,00 persen pada September 2020.
Adapun untuk return on assets (ROA) sebesar 10,86 persen pada September 2021 dan 5,80 persen pada September 2020. Untuk beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), BTPN Syariah mencatatkan rasio sebesar 59,11 persen pada September 2021 dan 77,20 persen pada September 2020.