Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Bank Ina (BINA) Beberkan Faktor Pendorong Laba Naik 200 Persen

Peningkatan laba Bank Ina didukung pertumbuhan aset sebesar 118 persen yoy dan optimalisasi pengelolaan aktiva produktif. 
Bank Ina Perdana/bankina.co.id
Bank Ina Perdana/bankina.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan sebesar 213 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), atau dari Rp9,34 miliar menjadi Rp29,23 miliar per kuartal III/2021. 

Direktur Utama Bank Bina Daniel Budirahayu menjelaskan, peningkatan laba tersebut didukung pertumbuhan aset sebesar 118 persen yoy dan optimalisasi pengelolaan aktiva produktif. 

Pada September 2021, total aset BINA tercatat sebesar Rp11,88 triliun, atau tumbuh sebesar 118 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp5,44 triliun. 

Pertumbuhan aset didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp9,63 triliun atau tumbuh 134 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp7,10 triliun. Sementara itu, pendapatan bunga bersih naik 38 persen yoy menjadi Rp175,72 miliar.

“Selain peningkatan pendapatan bunga, pertumbuhan juga didukung dengan adanya keuntungan penjualan surat berharga,” kata Daniel ketika dihubungi Bisnis, Rabu (10/11/2021).

Bank Ina juga mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang naik di level 3,11 persen secara gross dan 1,45 persen secara net pada 30 September 2021. Untuk NIM dan BOPO, BINA menekan rasio masing-masing sebesar 2,37 persen dan 92,80 persen pada 30 September 2021. 

Adapun, rasio pengembalian aset (return on asset/ROA) naik menjadi 0,49 persen dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya, yakni 0,33 persen. Sementara itu, rasio ROE mencapai 3,40 persen, atau naik dari periode yang sama pada tahun lalu, yakni 1,10 persen.

Sementara itu, BINA akan melakukan penambahan modal dengan menyelenggarakan Penawaran Umum Terbatas (PUT III) atau rights issue dalam waktu dekat.

Aksi penambahan modal tersebut sedang dalam proses ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Daniel menargetkan, perseroan dapat mengantongi pernyataan efektif rights issue pada pertengahan November 2021.

“Sedang proses ke OJK dan diharapkan mid of November sudah dapat tanggal efektifnya, sehingga awal Desember sudah bisa collect funds-nya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper