Bisnis.com, JAKARTA - Obligasi Berkelanjutan IV PNM Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Permodalan Nasional Madani mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin (13/12/2021).
Hal itu disampaikan dalam Pengumuman Bursa pencatatan awal obligasi PT Permodalan Nasional Madani Sabtu (10/12/2021).
Obligasi berkelanjutan tersebut dicatatkan dengan nilai nominal Rp3 triliun terdiri dari tiga seri. Seri A memiliki nilai emisi sebesar Rp1 triliun dengan tingkat bunga 3,75 persen per tahun dan akan jatuh tempo pada 20 Desember 2022.
Selanjutnya, Seri B memiliki nilai emisi sebesar Rp1 trliun dengan tingkat bunga 5,50 persen per tahun dan akan jatuh tempo pada 10 Desember 2024. Adapun Seri C memiliki nilai emisi Rp1 triliun dengan tingkat bunga 6,25 persen per tahun dan akan jatuh tempo pada 10 Desember 2026.
"Mulai tanggal 13 Desember 2021 akan dicatatkan efek Obligasi Berkelanjutan IV PNM Tahap I Tahun 2021," tulis Bursa dalam pengumuman.
Tercatat hasil pemeringkatan untuk obligasi ini yakni AA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Bertindak sebagai Wal Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
Sebelumnya, Direktur Utama PNM Arief Mulyad mengatakan mulai merasakan berkah Holding BUMN Ultra Mikro dari sisi penurunan biaya dana atau cost of fund berbagai sumber pendanaan.
"Holding Ultra Mikro ini otomatis membuat rating PNM semakin bagus. Coba bandingkan sendiri [cost of fund] obligasi konvensional terbaru kami nanti di akhir tahun dengan yang sebelum-sebelumnya. Kami lihat minat investor juga masih tinggi karena sudah oversubscribed sampai tiga kali," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (1/12/2021).