Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Perkirakan Transaksi Digital Banking Nyaris Tembus Rp50 Kuadriliun Tahun Ini

BI juga memperkirakan nilai transaksi digital banking akan semakin meningkat pada 2022, namun dengan pertumbuhan yang tidak setinggi 2021.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Abdurachman
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi digital banking mengalami peningkatan yang signifikan, sebesar 45,64 persen secara tahunan menjadi Rp39.841,4 triliun pada 2021.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo usai Rapat Dewan Gubernur, Kamis (20/1/2022).

Perry memproyeksikan, nilai transaksi digital banking akan semakin meningkat pada 2022, namun dengan pertumbuhan yang tidak setinggi 2021.

“Diproyeksikan [nilai transaksi digital banking] tumbuh 24,83 persen secara tahunan mencapai Rp49.733,8 triliun untuk tahun 2022,” katanya.

Sejalan dengan itu, BI mencatat nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 49,06 persen secara tahunan mencapai Rp305,4 triliun pada 2021.

BI pun memproyeksikan nilai transaksi UE meningkat 17,13 persen secara tahunan hingga mencapai Rp357,7 triliun untuk tahun 2022.

Peningkatan transaksi ekonomi dan keuangan digital tersebut berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.

Perry mengatakan, BI akan terus melanjutkan digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pemulihan ekonomi dan mempercepat pembentukan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif.

Di sisi tunai, BI mencatat uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Desember 2021 meningkat sebesar 6,78 persen mencapai Rp959,8 triliun.

“Pada 2022, BI akan terus mendorong inovasi sistem pembayaran, menjaga kelancaran dan keandalan sistem pembayaran, serta memperkuat koordinasi antar kementerian/lembaga untuk memastikan ketersediaan uang rupiah beredar dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI,” kata Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper