Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak Jadwal Pembagian Dividen Tunai Bank BTN (BBTN)

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin (7/3/2022), BTN menyampaikan akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) di pasar reguler dan negosiasi berlangsung pada 11 Maret 2022, sementara di pasar tunai pada 15 Maret. 
Bank BTN. /ilustrasi
Bank BTN. /ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) memutuskan untuk menebar dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp237,62 miliar atau Rp22,438 per lembar saham. Jumlah ini mencapai 10 persen dari laba bersih BTN, yakni Rp2,37 triliun.

“RUPST Bank BTN memutuskan penggunaan laba bersih tahun buku 2021 akan dipergunakan sebesar 10 persen dibagikan sebagai dividen dan sebesar 90 persen ditetapkan sebagai laba ditahan,” ujar Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo, pekan lalu.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin (7/3/2022), BTN menyampaikan akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) di pasar reguler dan negosiasi berlangsung pada 11 Maret 2022, sementara di pasar tunai pada 15 Maret. 

Sementara itu, awal perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) di pasar reguler dan negosiasi digelar pada 14 Maret 2022, sedangkan di pasar tunai pada 16 Maret 2022. 

Selanjutnya, tanggal daftar pemegang saham yang berhak dividen (recording date) berlangsung pada 15 Maret mendatang. Adapun, tanggal pembayaran dividen bakal dilakukan pada 31 Maret.

Sebagai catatan, pada RUPST tahun lalu, perseroan memutuskan tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2020, meski labanya naik 665,71 persen secara tahunan.

Dikutip dari laporan tahunan 2021, keputusan rapat menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2020 sebesar Rp1,60 triliun seluruhnya ditetapkan sebagai cadangan. 

Adapun, pada tahun 2020, perseroan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 10 persen dari laba tahun buku 2019, atau sebesar Rp20,93 miliar. Sementara itu, sisanya sebesar Rp188,34 miliar digunakan sebagai saldo laba ditahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper