Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Jago Tbk. (ARTO) rencananya akan memaparkan kinerja keuangan sepanjang 2021 pada besok, Jumat (11/3/2022).
Meski belum mempublikasikan laporan keuangan kuartal IV/2021, Presiden Direktur Bank Jago Kharim Siregar beberapa waktu lalu menyampaikan perseroan akan mencetak laba.
“Kami bisa sampaikan bahwa tren [kuartal IV/2021] kurang lebih sejalan ke arah sana [profit] sehingga kami bisa memperlihatkan bahwa pada kuartal III/2021 kami profitable,” kata Kharim dalam diskusi virtual, Selasa (22/2/2022).
Namun, Kharim enggan berkomentar lebih lanjut terkait kinerja perseroan sepanjang 2021. “Kami besok jam 10 akan ada Financial Performance 2021 briefing,” kata Kharim kepada Bisnis, Kamis (10/3/2022).
Sebagai gambaran, Bank Jago berhasil mencetak laba bersih pada kuartal III/2021, setelah enam tahun sebelumnya mencetak rugi. Pada kuartal III/2021, perseroan mengantongi laba bersih yang didorong oleh pertumbuhan kredit.
Dalam laporan publikasi yang dirilis di laman resmi Bank Jago, tercatat hingga November 2021, rugi tahun berjalan perseroan menyusut sebesar 97 persen yoy dari Rp135,98 miliar per November 2020 menjadi Rp4,39 miliar.
Baca Juga
Adapun, kredit yang diberikan Bank Jago melesat 487 persen yoy dari Rp511,69 miliar per November 2020 menjadi Rp3,00 triliun di posisi November 2021.
Secara keseluruhan, total aset Bank Jago mengalami kenaikan sebesar 505 persen yoy dari semula Rp1,94 triliun per November 2020 menjadi Rp11,78 triliun di posisi November tahun lalu.
Sementara itu, jika menilik kinerja saham berdasarkan rapor deretan top 10 market cap pada perdagangan Rabu (9/3/2022). Bank Jago kini menempati posisi keenam dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp205 triliun. Kapitalisasi pasar Bank Jago tersalip PT Astra International Tbk. (ASII) yang berada di posisi 5.
Diketahui, pada pertengahan Januari kemarin, emiten bersandi ARTO ini sempat bertengger di posisi kelima top market cap. Di posisi tersebut, Bank Jago bersanding dengan emiten bank besar, seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).