Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ternyata Ini Penyebab Bank Raya (AGRO) Rugi Rp3 Triliun Tahun Lalu

Bank Raya (AGRO) pada tahun lalu mencatat rugi bersih Rp3,04 triliun, setelah tahun sebelumnya atau 2020 laba Rp31,26 miliar.
Nasabah melakukan transaksi di PT Bank Raya Indonesia Tbk., Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah melakukan transaksi di PT Bank Raya Indonesia Tbk., Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI membukukan rugi bersih Rp3,04 triliun sepanjang 2021. Padahal tahun sebelumnya atau 2020, bank masih cuan Rp31,26 miliar. 

Direktur Utama Bank Raya Kaspar Situmorang menjelaskan kerugian itu karena bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) senilai Rp3,88 triliun. Hal tersebut sebagai dampak dari langkah strategis perseroan untuk melakukan pengelolaan kualitas aset. 

“Terutama, untuk kredit konvensional eksisting yang berkualitas rendah sehingga tahun 2021 perseroan melakukan hapus buku atas kredit bermasalah sebesar Rp3,07 triliun,” kata Kaspar dalam surat kepada otoritas bursa, Jumat (1/4/2022). 

Menurutnya, pengelolaan kredit bermasalah atau bad debts tersebut perlu dilakukan oleh Bank Raya dengan tujuan agar tidak menghambat laju transformasi digital ke depan.  

Upaya menjadi bank digital juga membuat aset perseroan turun 39,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau dari Rp28,01 miliar pada 2020 menjadi Rp16,86 miliar. Hal ini utamanya disebabkan oleh penyaluran kredit yang terkoreksi 40,45 persen yoy. 

“Karena adanya penataan kembali portofolio bisnis untuk fokus kepada pengembangan bisnis digital, sehingga perseroan melakukan penyesuaian terhadap porsi kredit menengah,” ujarnya 

Sementara itu, pos liabilitas emiten bank dengan kode AGRO ini juga menyusut 39,27 persen yoy dari Rp23,72 miliar pada 2020 menjadi Rp14,40 miliar. Kaspar menuturkan hal ini disebabkan turunnya realisasi dana pihak ketiga (DPK) sebesar 41,31 persen yoy menjadi Rp13,49 miliar. 

Menurut Kaspar, penurunan DPK karena bank mengembangkan digital saving, terutama untuk meningkatkan dana murah. “Selain itu, perseroan juga menetapkan penurunan suku bunga simpanan dan adanya penyesuaian kebutuhan dana akibat perubahan fokus bisnis,” pungkasnya. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper