Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengungkapkan tidak akan mengubah seutuhnya PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) menjadi bank digital.
Bank Raya akan beroperasi secara online dan offline. Kantor cabang dan SDM Bank Raya yang tersebar di banyak daerah akan didorong menjadi garda terdepan dalam memperkenalkan dan menawarkan produk digital ke masyarakat.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami transaksi digital. Para agen Bank Raya dan BRIlink akan dikombinasikan untuk mengedukasi masyarakat sekaligus mengajak mereka menggunakan layanan perbankan digital.
“Kami akan kombinasikan [SDM Bank Raya] dengan agen BRIlink untuk masuk ke masyarakat, khususnya mereka yang ada di pedesaan,” kata Sunarso di Jakarta, Rabu (30/3).
Sekedar informasi volume transaksi melalui Agen BRILink pada November 2021 mencapai Rp1.002 triliun. Angka ini jauh melebihi transaksi uang elektronik untuk periode Januari-Oktober 2021 yang sesuai dengan data Bank Indonesia (BI) tercatat Rp239 triliun.
Volume transaksi melalui Agen BRILink tercatat terus mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2019, volume transaksi Agen BRILink mencapai Rp673 triliun dan Rp843,21 triliun pada tahun lalu.
Adapun Bank Raya mencatatkan kerugian tahun berjalan 2021 sebesar Rp ,04 triliun. Rugi yang dialami Bank Raya membuat laba konsolidasi BRI lebih rendah dari laba bank only tahun 2021.