Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Raya Indonesia Tbk. menempuh serangkaian strategi untuk mewujudkan transformasi digital perseroan. Mampukah manuver itu mengungkit kembali laju saham AGRO?
Sampai dengan Jumat (1/4/2022), saham AGRO masih belum keluar dari tekanan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pergerakan tercatat telah terkoreksi Rp470 atau 27,41 persen year-to-date ke level Rp1.245 per akhir pekan lalu.
Berdasarkan catatan Bisnis, tren penurunan saham AGRO terjadi justru setelah perseroan menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Bank Raya Indonesia baru saja melaksanakan PMHMETD pada pertengahan Desember 2021 dengan menerbitkan saham baru sebanyak 1,05 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Harga pelaksanaan ditetapkan Rp1.100 per saham.
Setelah aksi korporasi itu, komposisi kepemilikan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) berubah dari sebelumnya 85,69 persen menjadi 85,721 persen.