Bisnis.com, JAKARTA – Calon Ketua merangkap Anggota Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Darwin Cyril Noerhadi mengungkapkan bahwa dalam 100 hari kerja pertamanya akan melakukan sejumlah langkah yang memiliki dampak tinggi.
“100 hari pertama penting untuk high impact. Apa itu? masyarakat terlindungi, deteksi dini, dan bekerja sama dengan media. Media akan lebih agresif dan tahu situasinya seperti apa,” ujarnya dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (6/4/2022).
Dia melanjutkan bahwa kerja sama dengan media akan dibangun untuk mengatasi secara cepat persoalan yang mendera masyarakat terkait dengan pinjaman daring atau pinjol. Dia menegaskan bahwa untuk mengurai masalah itu, Darwin akan memanggil para pemilik fintech.
“Para pemilik fintech harus bertanggung jawab pada awalnya. Kita akan panggil tentunya pemilik fintech. Saya sebagai investor institusi memiliki tanggung jawab memiliki usaha di bidang apapun dan itu menjadi tanggung jawab kita sebagai pemilik,” pungkasnya.
Darwin menyatakan bahwa hal tersebut yang harus disentuh, di mana deteksi dini termasuk market intelligence sangat diperlukan dalam mengatasi persoalan pada masyarakat.
“Itu saya rasa jangka pendek 3 bulan 100 hari. Setelah itu tentu setiap tahun dan setiap kuartal kita akan evaluasi karena pada kenyataannya sasaran umum berbeda dengan realisasi. Dan itu lagi tantangan kita bagaimana realisasi itu selalu tercapai sesuai sasaran.”
Baca Juga
Darwin menambahkan bahwa jika terpilih menjadi pimpinan OJK, dia akan menciptakan visi pengawasan industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi masyarakat dan konsumen, pilar ekonomi nasional yang berdaya saing global, dan memajukan kesejahteraan UMKM.
Untuk mencapai visi tersebut, Darwin bakal membangun industri jasa keuangan yang teratur, adil, transparan, dan akuntabel, mewujudkan sistem keuangan yang tanggap untuk menumbuhkan pasar keuangan yang stabil dan berkelanjutan.
Darwin menambahkan, koordinasi OJK dengan lembaga lainnya, seperti Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan, akan terus diperkuat demi menjaga stabilitas sistem keuangan.