Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan CIMB Niaga Finance Tembus Rp2,3 Triliun di Kuartal I/2022

Sepanjang kuartal I/2022 ini penyaluran pembiayaan baru (booking) menembus Rp2,35 triliun, tercatat tumbuh 136 persen (year-on-year/yoy) ketimbang capaian kuartal I/2021 yang ketika itu senilai Rp1 triliun.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman/Bisnis.com-Aziz R
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman/Bisnis.com-Aziz R

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) mencatatkan pertumbuhan kinerja signifikan, berkah momentum pemulihan ekonomi nasional dan moncernya penjualan mobil di awal tahun.

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengungkap sepanjang kuartal I/2022 ini penyaluran pembiayaan baru (booking) menembus Rp2,35 triliun, tercatat tumbuh 136 persen (year-on-year/yoy) ketimbang capaian kuartal I/2021 yang ketika itu senilai Rp1 triliun.

"Pemulihan ekonomi nasional sudah tampak sejak akhir era lonjakan pandemi [Covid-19] varian Omicron. Setelah itu, daya beli masyarakat mulai pulih dan berkahnya buat pembiayaan otomotif terus berlanjut sampai awal tahun ini. Kami bersyukur bisa memanfaatkan momentum ini dengan baik," ujarnya dalam diskusi pemaparan kinerja tahunan CNAF bersama media, Senin (11/4/2022).

Selain itu, pria yang akrab disapa Aris ini mengungkap capaian positif ini merupakan bukti bahwa inovasi digital CNAF yang memungkinkan debitur mengajukan pembiayaan secara full online nyata diterima dengan baik oleh masyarakat. 

Aris menjelaskan sejak akhir 2021, sudah sampai 99 persen dari total debitur meneken kontrak pembiayaan lewat tanda tangan digital (digital signature). 

Inisiatif digital ini akan semakin masif pada periode ini, di mana tujuannya bukan hanya untuk mempercepat pelayanan kepada debitur, namun juga berpengaruh terhadap efisiensi biaya kertas dan operasional, serta mencerminkan operasional bisnis pembiayaan yang lebih hijau. 

Terlebih, Aris melihat kondisi perekonomian nasional pada kuartal II/2022 sampai kuartal IV/2022 nanti bakal lebih menantang akibat melonjaknya risiko ketidakpastian, terutama dampak konflik geopolitik dan potensi lonjakan inflasi yang bakal menekan kembali daya beli masyarakat.

Oleh sebab itu, capaian positif pada awal tahun ini menurutnya merupakan bekal utama buat CNAF mendongkrak realisasi booking pada tutup buku 2022 nanti tumbuh minimal 30 persen (yoy) ketimbang periode sebelumnya senilai Rp5,67 triliun. 

"Melihat realisasi di kuartal I/2022, kami optimistis tumbuh lebih dari 30 persen [yoy] sampai akhir tahun, dengan total booking menjadi sekitar Rp8 triliun," tambahnya.

Adapun, aset CNAF per kuartal I/2022 ini tercatat telah menembus Rp5,95 triliun alias tumbuh 59 persen (yoy) dari tahun lalu, dan tumbuh 22 persen (year-to-date/ytd) dari akhir 2021 yang ketika itu senilai Rp4,87 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper