Bisnis.com, JAKARTA – Upaya penyehatan PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) terus dilakukan dengan membuka kesempatan bagi investor potensial dari luar negeri, di antaranya Islamic Development Bank (IsDB).
Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin berkesempatan untuk memaparkan capaian kinerja Perseroan tahun 2021 dan prospek ke depannya di hadapan komite investasi ICD (Islamic Corporation for the Development of the Private Sector) di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (26/4/2022).
“Kami kini tengah membuka ruang bagi investor baru untuk turut membangun bisnis bersama Bank Banten,” tutur Agus dalam keterangan tertulis, Jumat (29/4/2022/2022).
Agus menambahkan pertemuan di kantor pusat IsDB merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Jakarta pada Maret 2022. Saat itu, Presiden IsDB dan Direksi IsDB mengundang untuk memaparkan kinerja perseroan di komite investasi ICD.
“Secara umum, ICD mengapresiasi perbaikan kinerja Bank Banten di tahun 2021 serta corporate plan yang telah dipersiapkan hingga 2026, dan akan dieskalasi ke proses kajian lebih lanjut. Semoga pertemuan ini dapat ditindaklanjuti untuk berkolaborasi yang saling menguntungkan.”
IsDB merupakan lembaga keuangan internasional yang didirikan melalui deklarasi kesepakatan oleh konferensi pertama menteri keuangan negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada bulan Desember 1973 di Jeddah, yang kini beranggotakan 57 negara, termasuk Indonesia.
Adapun, ICD adalah lembaga keuangan multilateral dan bagian dari IsDB. ICD didirikan pada November 1999 untuk mendukung pembangunan ekonomi negara-negara anggota melalui penyediaan pembiayaan untuk proyek-proyek swasta.
Selain itu, juga untuk mempromosikan persaingan dan kewirausahaan, memberikan layanan konsultasi kepada pemerintah dan perusahaan swasta serta mendorong investasi lintas batas.
Bank Banten saat ini tengah melakukan langkah-langkah strategis untuk menajamkan target audience, serta berfokus di market utama perseroan yaitu regional Banten.
Ke depannya, perseroan akan terus melakukan berbagai diversifikasi layanan untuk menjawab tantangan yang ada. Peningkatan layanan serta pembaharuan produk juga menjadi prioritas Bank Banten.
Adapun Bank Banten masuk dalam daftar bank yang harus mengejar modal inti untuk memenuhi ketentuan OJK. Sebagaimana diketahui, bank pembangunan daerah (BPD) wajib memenuhi modal inti minimal Rp3 triliun pada 2024. Per Desember 2021, Bank Banten memiliki modal inti Rp1,5 triliun.