Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Business Banking BNI Tumbuh 4,8 Persen, Ini Sektor-Sektor Penerima Terbesar dan Terendah

Kredit business banking BNI mencapai sebesar Rp489,3 triliun pada kuartal I/2022. Tumbuh 4,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Aktivitas di salah satu kantor cabang BNI/Dokumen BNI
Aktivitas di salah satu kantor cabang BNI/Dokumen BNI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) telah menyalurkan kredit business banking sebesar Rp489,3 triliun pada kuartal I/2022. Tumbuh 4,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dengan pencapaian tersebut, lantas sektor mana saja yang memiliki kontribusi terbesar dan terendah dalam penyaluran kredit tersebut?

Merujuk laporan Corporate Presentation BBNI pada kuartal I/2022 diketahui sektor manufaktur menempati urutan pertama sebagai sektor penerima kredit dari BNI. Perusahaan dengan kode sandi BBNI tersebut telah menyalurkan kredit sebesar Rp122,6 triliun, tumbuh 10,1 persen year on year/yoy.

Sektor manufaktur menguasai 25 persen dari total kredit business banking yang disalurkan oleh BNI. Dari sisi NPL, posisi NPL sektor manufaktur adalah 4,9 persen, turun 1,7 bps secara tahunan.

Lebih lanjut, sektor perdagangan, restoran dan hotel menempati urutan kedua dengan total kredit tersalurkan ke sektor ini mencapai Rp103,8 triliun, naik 8,2 persen yoy. Sektor ini memiliki NPL sebesar 6,3 persen pada 3 bulan pertama 2022, turun 0,9 bps yoy. Adapun porsi kredit di sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar 21,2 persen dari total kredit business banking.

Urutan ketiga adalah sektor Agrikultura dengan kredit tersalurkan sebesar Rp59,2 triliun atau 12 persen dari total kredit business banking pada kuartal I/2022. BNI mencatat NPL untuk sektor ini sebesar 1,7 persen, turun 0,5 bps dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu untuk 3 sektor dengan kredit tersalurkan terendah di BNI adalah sektor layanan sosial, utilitas (listrik, gas dan air) dan sektor pertambangan.

Untuk sektor pertambangan, kredit tersalurkan mencapai Rp15,2 triliun, turun 15,1 persen yoy. NPL di sektor ini tercatat sebesar 4,3 persen, turun 3,2 bps secara tahunan. Porsi kredit untuk sektor pertambangan di BNI tercatat sebesar 3,1 persen dari total kredit business banking sepanjang kuartal I/2022.

Sementara itu untuk sektor utilitas dan layanan sosial tercatat sebesar Rp22,5 triliun dan Rp23,3 triliun. Masing-masing naik 1,7 persen dan 9,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

3 sektor dengan kredit tersalurkan terbesar di BNI pada kuartal I/2022

 

Sektor

Share Bank Only

Nilai (Rp Trliun)

Manufaktur

25,05%

122,6 

Trading, Resto & Hotel 

21,21%

103,8

Agrikultura

12,09%

59,2

 

3 Sektor dengan kredit tersalurkan terkecil di BNI pada kuartal I/2022

 

Sektor

Share Bank Only

Nilai (Rp Trliun)

Social Services

4,8%

23,3

Electricity, Gas dan Water

4,6%

22,5

Mining

3,1%

15,2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper