Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatat kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh sebesar 8,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 50,5 triliun pada kuartal I/2022.
Capaian pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan awal tahun lalu. Mengutip laporan bank, KPR tumbuh 4,3 persen yoy pada kuartal I/2021.
“Kualitas kredit KPR pun semakin membaik dengan rasio NPL yang sehat,” kata Corporate Secretary BNI, Mucharom kepada Bisnis, Senin (9/5/2022).
NPL KPR BNI per kuartal I/2022 3,0 persen atau turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni 3,6 persen.
Adapun upaya yang BNI lakukan utamanya adalah dengan memperkuat branding consumer banking sembari memperluas jaringan consumer banking di dalam negeri.
Mucharom mengatakan BNI secara aktif menawarkan value proposition sebagai lifetime banking partner, advis dan kedekatan, serta inovasi digital berkelanjutan.
Selain itu, BNI juga memperkuat cross selling produk consumer seiring dengan peningkatan business banking.
“Kami telah meningkatkan porsi cross selling consumer banking dari debitur korporasi ke 85 persen pada kuartal I/2022, dari 67 persen pada periode sama tahun lalu,” tuturnya.
Selama awal tahun ini, lanjut Mucharom, dengan akuisisi 38 nasabah Diamond Client korporasi BNI berhasil mengakuisisi 25.000 payroll account, 14.000 payroll loan account, dan 2.000 nasabah KPR.
Di samping itu, daya saing suku bunga di segmen consumer juga menjadi salah satu strategi BNI pada awal tahun ini.
Dalam tiga bulan pertama di tahun 2022, Mucharom mengungkapkan suku bunga kredit consumer berada pada posisi 9,7 persen, turun dari periode sama tahun lalu sebesar 10,49 persen.